Negara-negara Maju Ini Terancam Masuk Jurang Resesi
Amerika Serikat adalah salah satu negara yang diprediksi bakal resesi. Bulan Juli lalu ekonomi AS mencatatkan PDB yang minus selama dua kuartal berturut-turut. Gary Hershorn/Getty Images.
Beberapa pengamat menyebut bahwa AS sebenarnya sudah resesi. Namun ada indikator yang tidak sejalan dengan kondisi resesi, yaitu jumlah tenaga kerja di AS yang mengalami peningkatan. Gary Hershorn/Getty Images.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan jika potensi resesi AS sangatlah tinggi. Hal ini disampaikannya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia "Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia". Tasos Katopodis/Getty Images.
Inggris mencatatkan inflasi tertingginya selama 40 tahun terakhir. Inflasi Inggris tahun ini tercatat menyentuh angka 10,1% pada bulan Juli. Christian Charisius/picture alliance via Getty Images.
Produk domestik bruto (PDB) di bulan Juni turun 0,6% karena perayaan Queen's Jubilee, membuat beberapa bank harus libur ekstra. Queen's Jubilee adalah perayaan yang menandai pemerintahan Ratu Elizabeth II yang telah menjadi pemimpin Kerajaan Inggris selama 70 tahun. Victoria Jones/PA Images via Getty Images.
Selain itu, pengamat memprediksi hari libur bank untuk pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth pada 19 September, serta 10 hari berkabung nasional, dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga mendorong Inggris jatuh ke dalam resesi yang lebih cepat. Kate Green/Getty Images.
Melansir dari BBC, Selasa (13/9/2022), bulan lalu, Bank of England memprediksi jika Inggris akan jatuh ke dalam resesi di akhir tahun ini. Chris Jackson/Getty Images.
Negara ketiga yang terancam resesi adalah Jerman. Carsten Koall/Getty Images.
Jerman disebut telah menyiapkan dana tambahan € 65 miliar atau Rp 962 triliun (kurs Rp 14.800) untuk mengantisipasi kenaikan harga energi. Namun dana tersebut diprediksi tidak mampu menyelamatkan jerman dari jurang resesi. Christoph Soeder/picture alliance via Getty Images.
Kepala Ekonom ING Carsten Brzeski menyebut, Jerman kemungkinan gagal untuk menyelamatkan ekonominya dari resesi menggunakan dana tambahan tersebut. Paul Zinken/picture alliance via Getty Images.
Keputusan Rusia untuk berhenti mengirimkan gas melalui pipa Nord Stream 1 menambah kesengsaraan Jerman. Padahal, kapasitas penampungan gas Jerman terisi hingga 85% pada Sabtu lalu. Jorg Carstensen/picture alliance via Getty Images.