Pasarkan Tenun Selaru, Wanita Ini Raup Puluhan Juta/Bulan
Tenun jadi salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Hampir seluruh desa memiliki tenun khasnya masing-masing, tak terkecuali desa-desa di Pulau Selaru. Sayangnya, hasil tenun yang cantik ini masih kerap terkendala masalah pemasaran.
Sadar akan hal tersebut, Fin Watutamata, perempuan asal Desa Kandar, Kecamatan Selaru pun membuka galeri di Saumlaki untuk bantu memasarkan hasil tenun pengrajin asal Selaru.
Galeri yang dinamakan Toko Glora ini telah dibuka sejak Oktober 2017 lalu.
Saat tim detikcom singgah di galeri sekaligus rumah miliknya, tampak sejumlah etalase yang memajang berbagai macam produk. Mulai dari kain tenun untuk jas dan dress, hingga produk kain tenun yang sudah diolah menjadi sandal, sepatu, bros, anting-anting, gelang, dan lain sebagainya.
Fin menceritakan dirinya sempat jatuh bangun saat awal memulai usaha di 2017 lalu. Tak hanya memajang produk di rumahnya, ia pun mempromosikan tenun dari para pengrajin di Selaru ke kantor bank, kantor dinas, hingga kampung di luar wilayah Saumlaki.
Hanya sebulan berselang, usahanya sudah lebih dikenal masyarakat sehingga Fin tak lagi perlu berkeliling untuk memasarkan tenun dari Selaru. Justru, kini toko tenun miliknya kerap jadi tujuan utama bagi para wisatawan maupun pihak pemerintah daerah yang membutuhkan kain tenun untuk pameran di luar negeri atau momen spesial lainnya. Termasuk pada saat kedatangan Presiden Jokowi ke Kepulauan Tanimbar pada 1-2 September 2022 lalu.
Fin memasang label bertuliskan nama perajin, tanggal penitipan, dan nama motif untuk setiap kain/produk yang masuk galerinya. Ini dilakukan guna memudahkan dirinya dalam mencatat produk serta membagi hasil dengan para perajin. Ia tidak mematok harga tertentu untuk bagi hasil, sebab semua bergantung pada kesepakatan dengan perajin.
Selain memasarkan tenun secara offline, Fin juga memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Hal ini dilakukan agar produk tenunnya bisa lebih menjangkau masyarakat di berbagai daerah. Menurutnya, hampir setiap hari ada produk baru yang dititipkan juga produk yang dibeli pelanggan. Kurang dari 1-2 bulan, biasanya produk telah terjual. Oleh karena itu, Fin bisa meraup omzet yang cukup menjanjikan setiap bulannya.
Seiring usahanya berkembang, Fin mengaku setiap tahun mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang disebutnya dapat menjadi dana simpanan serta modal usaha. detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!