Wujud Jembatan Integrasi CSW Vs Lebak Bulus, Mana Lebih Keren?
Ini adalah desain fasad Simpang Temu Lebak Bulus yang terletak sekitar 300 meter arah timur Stasiun Lebak Bulus. Area seluas ±2.000 meter persegi ini dilengkapi dengan fasilitas jembatan layang yang menghubungkan Gedung Poin Square, transit hub, parkir sepeda, area drop off kendaraan pribadi, pemberhentian bus Transjakarta, dan transportasi daring. Foto: Dok. MRT Jakarta
Kalau ini adalah fasad desain jembatan integrasi stasiun MRT ASEAN dengan halte Transjakarta CSW. Foto: Desain integrasi Stasiun MRT ASEAN-Halte TransJ CSW (Dok. Pemprov DKI)
Jembatan layang integrasi ASEAN-CSW ini memiliki panjang sekitar 144 meter dan lebar 4,5 meter. Dilengkapi railing pada koridor dan atap dengan konsep mengoptimalkan aliran udara secara alami. Jembatan layang ini juga dilengkapi dengan akses tangga, elevator (lift), dan eskalator. Tinggi dari permukaan jalan sekitar tujuh meter. Terlihat akan ada dua akses langsung penghubung dengan lingkar CSW. Foto: Rifkianto Nugroho
Nah kalau jembatan layang yang menghubungkan Gedung Poins Square dengan stasiun MRT Lebak Bulus ini didukung dengan Kawasan Simpang Temu, penataannya dirancang untuk menjadi ruang yang mensetarakan, ruang yang mempersatukan, dan ruang yang mengedepankan perasaan kebersamaan. Foto: Dok. MRT Jakarta
Realisasi pengembangan Kawasan Berorientasi Transit dan pembangunan Simpang Temu Lebak Bulus dilakukan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) berkolaborasi dengan PT Inti Menara Jaya. Pembangunannya akan tuntas di bulan November, dapat beroperasi pada Desember. Foto: Dok. MRT Jakarta
Kembali ke jembatan integrasi CSW-ASEAN, ini adalah penampakannya pada malam hari. Jadi gimana, mana yang lebih keren di antara dua jembatan integrasi di Jakarta ini? Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A