Tahu Kan Kriket? Nah, Ini Proses Tongkat Pemukulnya Dibikin
Lanskap ini merupakan perkebunan dari pohon willow atau Dedalu atau Gandarusa di Kashmir, India, (26/9/2022) yang merupakan bahan baku utama dari tongkat kriket atau bet.
Seperti yang diketahui, kriket adalah olahraga luar ruangan, dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri atas 11 orang, menggunakan bet (tongkat pemukul) dan bola kecil keras, biasa dimainkan di Inggris dan negara Persemakmuran Inggris.
Lali Raza, seorang pekerja tengah memproduksi bet kriket di sebuah pabrik Srinagar, Kashmir.
Tumpukkan kayu willow terlihat di pabrik untuk bahan baku bet kriket yang siap diproduksi.
Javid Ahmed, pemilik pabrik bet kriket memajang tongkat hasil produksinya yang sudah jadi di depan kamera.
Sebagai informasi, sentra produksi bet kriket asal India ini sudah mendunia dari proses dan kualitasnya. Tapi, di masa depan nanti diprediksi bet kriket dari Kashmir mungkin akan sulit didapat.
Perkebunan pohon willow di Kashmir semakin berkurang dari dampak masifnya pembuatan bet kriket. Dimana olehraga ini merupakan raja di India. Apalagi selama kompetisi ICC World T20 di Dubai tahun lalu. Permintaan bet kriket meningkat tajam.
Industri ini mempekerjakan lebih dari 10 ribu orang dan memproduksi hampir satu juta bet kriket per tahun.
Beberapa produksi bet ini dijual di India. Sisanya bahkan diekspor ke negara lain.
Dahulu, pohon willow diperkenalkan oleh Inggris pada awal abad ke-19 untuk pasokan kayu bakar selama musim dingin di Kashmir. Puluhan tahun kemudian penduduk desa mulai menanam willow dan menggunakan kayunya untuk bet kriket.
Pohon-pohon yang ditebang dalam jumlah besar kini tidak ada yang menanam lagi. Meskipun para petani di wilayah tersebut telah menanam pohon poplar sebagai pengganti willow.
Masalah menipisnya kayu willow ini tidak akan menimpa pemain internasional yang sebagian menggunakan bet impor dari Inggris. tetapi hal ini akan menimpa pemain regional dan penggemar kriket yang tetap setia menggunakan bet buatan Kashmir yang lebih murah dan terjangkau.