Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geotermal untuk Dukung NZE 2060
Dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (7/11), CEO Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengungkap pihaknya mendukung langkah pemerintah mencapai nol emisi karbon pada 2060 mendatang.
Dukungan ini dilakukan lewat berbagai langkah dekarbonisasi dan bisnis hijau, termasuk pengembangan kapasitas geotermal.
Ahmad merinci Pertamina Geothermal Energy kini mengelola 13 wilayah kerja geotermal di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1.877 MW.
672 MW di antaranya dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE sedangkan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Menurutnya, jumlah tersebut mewakili 82 persen dari total kapasitas terpasang geotermal di Tanah Air.
Dalam 5 tahun ke depan, Pertamina Geothermal Energy berkomitmen menambah kapasitas terpasang 600 megawatt. Dengan komitmen ini, terdapat potensi untuk menghindari dihasilkannya 15,7 juta ton CO2 ekuivalen per tahun.
Selain mengurangi emisi melalui penambahan kapasitas, pihaknya juga mendukung upaya rehabilitasi 588 hektare area hutan.
Ahmad juga menegaskan komitmen Pertamina Geothermal Energy mengimplementasikan Environment, Social, and Governance (ESG) dalam bisnis pengembangan energi panas bumi.
Komitmen ini berkontribusi mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs) goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggung jawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat).