Temuan Benda Kuno di Proyek MRT HI-Kota: Rel Trem hingga Saluran Air

MRT Jakarta kembali menemukan jalur trem Belanda. Kali ini rel trem yang ditemukan di area konstruksi CP202. Foto: Grandyos Zafna
Terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik ekskavasi yang dilakukan, yaitu di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, area pembangunan Stasiun Sawah besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik. Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Secara total, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 kilometer yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik. Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast. Foto: Pradita Utama
MRT Jakarta juga menemukan sejumlah artefak dan obyek yang diduga merupakan cagar budaya saat menggarap contract package (CP) 203 Stasiun MRT Mangga Besar-Kota. Artefak dan obyek cagar budaya itu ditemukan di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Foto: Artefak yang ditemukan di lokasi proyek MRT Glodok (Tiara-detikcom)
Saluran air kuno Batavia juga ditemukan di lokasi proyek MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota. Benda diduga cagar budaya itu ditemukan secara tidak sengaja. Foto: Rifkianto Nugroho
Saat ditemukan, struktur saluran air itu masih terbungkus susunan bata merah dan kuning. Pada bagian dalamnya terdapat 3 pipa berjajar yang seluruhnya terbuat dari terakota atau batu bata. Foto: Rifkianto Nugroho
Objek diduga cagar budaya itu ditemukan berdekatan dengan rel trem jadul yang sebelumnya ditemukan dekat Museum Bank Mandiri. Foto: Tiara/detikcom
Arkeolog Senior Universitas Indonesia (UI), Junus Satrio Atmodjo, mengatakan keramik yang ditemukan diduga merupakan peninggalan abad 17-20. Foto: Rifkianto Nugroho
Sejumlah artefak yang ditemukan terdiri dari pecahan-pecahan perabotan hingga botol yang diduga menjadi tempat menyimpan minuman beralkohol. Foto: Rifkianto Nugroho
MRT Jakarta kembali menemukan jalur trem Belanda. Kali ini rel trem yang ditemukan di area konstruksi CP202. Foto: Grandyos Zafna
Terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik ekskavasi yang dilakukan, yaitu di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, area pembangunan Stasiun Sawah besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik. Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 cm. Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Secara total, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 kilometer yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik. Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast. Foto: Pradita Utama
MRT Jakarta juga menemukan sejumlah artefak dan obyek yang diduga merupakan cagar budaya saat menggarap contract package (CP) 203 Stasiun MRT Mangga Besar-Kota. Artefak dan obyek cagar budaya itu ditemukan di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Foto: Artefak yang ditemukan di lokasi proyek MRT Glodok (Tiara-detikcom)
Saluran air kuno Batavia juga ditemukan di lokasi proyek MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota. Benda diduga cagar budaya itu ditemukan secara tidak sengaja. Foto: Rifkianto Nugroho
Saat ditemukan, struktur saluran air itu masih terbungkus susunan bata merah dan kuning. Pada bagian dalamnya terdapat 3 pipa berjajar yang seluruhnya terbuat dari terakota atau batu bata. Foto: Rifkianto Nugroho
Objek diduga cagar budaya itu ditemukan berdekatan dengan rel trem jadul yang sebelumnya ditemukan dekat Museum Bank Mandiri. Foto: Tiara/detikcom
Arkeolog Senior Universitas Indonesia (UI), Junus Satrio Atmodjo, mengatakan keramik yang ditemukan diduga merupakan peninggalan abad 17-20. Foto: Rifkianto Nugroho
Sejumlah artefak yang ditemukan terdiri dari pecahan-pecahan perabotan hingga botol yang diduga menjadi tempat menyimpan minuman beralkohol. Foto: Rifkianto Nugroho