Penandatangan dilakukan secara langsung di Kementerian Perdagangan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Republik Chile José Miguel Ahumada.
Kerja sama ini dinamakan Trade in Services (TIS) Agreement dalam Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA).
Dalam kesempatan itu, Zulhas menargetkan dengan adanya kerja sama sektor jasa ini, transaksi dagang antara Indonesia dan Chili bisa meningkat. Angkanya ditargetkan bisa mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,7 triliun (kurs Rp 15.700).
Zulhas menyebut, transaksi kerja sama dagang antar Indonesia dan Chili sebelumnya hanya mencetak US$ 200 juta. Kemudian saat ini meningkat ke angka US$ 500 juta.
Ia juga menargetkan kerja sama dagang dengan Chili bisa membuka pasar untuk produk Indonesia masuk ke negara-negara Amerika Selatan lainnya. Ia menyebutkan pasar Indonesia diharapkan bisa meluas ke Argentina, Ekuador, Peru, hingga Kolombia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan kerja sama sektor jasa antara Indonesia dengan Chili ini mencakup berbagai sektor jasa, kerja sama pariwisata, konstruksi, telekomunikasi, hingga engineering.