Momen KRI Alugoro-405 Buatan PT PAL Melintasi Teluk Jakarta

Kapal Selam Alugoro-405 melintas di perairan Teluk Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/11/2022).
Kapal selam ini merupakan karya dalam negeri dari PT. PAL (Persero) yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbulding and Marine Engineering Co, Ltd. Hal ini pula yang menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang berhasil menciptakan kapal selam produksi dalam negeri.
Adik dari KRI Nanggala-402 ini memiliki bobot 1.595 ton dan dilengkapi dengan teknologi radar Naval Combat Management MSI-90U Mk2.
KRI Alugoro-405 juga memiliki spesifikasi panjang 61,3 meter, kecepatan maksimal 21 knot saat menyelam, dan kecepatan maksimal di permukaan air sebesar 12 knot.
Kemampuan jelajah Alugoro sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.
Melansir Koarmada2.tnial.mil.id, nama kapal selam ini diambil dari nama sebuah senjata pemukul yang dimiliki oleh tokoh pewayangan Prabu Baladewa. Senjata tersebut berupa Gada yang digunakan oleh para kesatria atau bangsawan lainnya.
Tampak prajurit TNI AL siaga dengan senjata laras panjang di sekitar KRI Alugoro-405.
Sebelum diresmikan, Alugoro pernah menjalani tes Nominal Diving Dept (NDD) pada 20 Januari 2020 di perairan utara Bali. Saat itu, Alugoro berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter.
Sebelumnya, Kemenhan juga telah menerima kapal selam pertama Nagapasa-403 dan kapal selam kedua Ardadedali-404 yang juga dibangun DSME. Dengan diterimanya Alugoro ini, total terdapat tiga kapal selam buatan DSME dan PT PAL Indonesia yang masuk dalam jajaran alutsista TNI AL.
Menhan Prabowo pernah menyebut kehadiran Alugoro sebagai tonggak historis pertahanan negara. Sebab, untuk pertama kalinya PT PAL berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam.
Kapal Selam Alugoro-405 melintas di perairan Teluk Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/11/2022).
Kapal selam ini merupakan karya dalam negeri dari PT. PAL (Persero) yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbulding and Marine Engineering Co, Ltd. Hal ini pula yang menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang berhasil menciptakan kapal selam produksi dalam negeri.
Adik dari KRI Nanggala-402 ini memiliki bobot 1.595 ton dan dilengkapi dengan teknologi radar Naval Combat Management MSI-90U Mk2.
KRI Alugoro-405 juga memiliki spesifikasi panjang 61,3 meter, kecepatan maksimal 21 knot saat menyelam, dan kecepatan maksimal di permukaan air sebesar 12 knot.
Kemampuan jelajah Alugoro sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.
Melansir Koarmada2.tnial.mil.id, nama kapal selam ini diambil dari nama sebuah senjata pemukul yang dimiliki oleh tokoh pewayangan Prabu Baladewa. Senjata tersebut berupa Gada yang digunakan oleh para kesatria atau bangsawan lainnya.
Tampak prajurit TNI AL siaga dengan senjata laras panjang di sekitar KRI Alugoro-405.
Sebelum diresmikan, Alugoro pernah menjalani tes Nominal Diving Dept (NDD) pada 20 Januari 2020 di perairan utara Bali. Saat itu, Alugoro berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter.
Sebelumnya, Kemenhan juga telah menerima kapal selam pertama Nagapasa-403 dan kapal selam kedua Ardadedali-404 yang juga dibangun DSME. Dengan diterimanya Alugoro ini, total terdapat tiga kapal selam buatan DSME dan PT PAL Indonesia yang masuk dalam jajaran alutsista TNI AL.
Menhan Prabowo pernah menyebut kehadiran Alugoro sebagai tonggak historis pertahanan negara. Sebab, untuk pertama kalinya PT PAL berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam.