Para pembuat konten mengincar koin dari penonton yang menyaksikan live TikTok mandi lumpur yang mereka lakoni. Koin-koin tersebut nantinya bisa ditukar menjadi uang tunai di dunia nyata. Foto: (istimewa)
TikTok memiliki fitur topup yang mirip dengan dompet digital yang sudah banyak kita kenal saat ini. Saat melakukan topup, setiap rupiah yang dimasukkan akan dikonversi ke dalam koin. Foto: tim detikFinance
Koin ini lah yang digunakan untuk 'nyawer' pengguna TikTok lain yang melakukan live atau siaran langsung. Saweran diberikan dalam bentuk gift yang bernilai sama dengan koin tersebut. Gift yang diterima ini nantinya juga dapat dicairkan menjadi sejumlah uang asli. Foto: tim detikFinance
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, fenomena yang tengah terjadi di TikTok ini bisa dikatakan sebagai fenomena pengemis pindah dari jalan ke media sosial. Foto: tim detikFinance
Pakar Digital, Anthony Leong mengatakan, fenomena mengemis online ini bisa terjadi secara berkepanjangan apabila para warganet terus berkontribusi dalam memberikan koin. Dengan demikian, Anthony mengatakan, bagaimana penyelesaiannya sangat bergantung pada bagaimana publik bersikap. Salah satunya adalah dengan berhenti memberi gift pada pembuat konten mandi lumpur ini. Foto: tim detikFinance