Pengusaha Roti Sri Lanka Pusing Tujuh Keliling Tarif Listrik Naik 66%
Begini suasana pabrik roti rumahan di kios milik Mohammaed Lafeel di Sri Lanka yang tengah pusing tujuh keliling imbas kenaikan tarif listrik sebesar 66 persen.
Lafeel mengatakan, pendapatannya turun sekitar sepertiga karena krisis terbesar yang terjadi dalam tujuh dekade terakhir.
Lafeel terpaksa berutang lebih dalam untuk mempertahankan usahanya. Diketahui kenaikan listrik ini sudah terjadi sebelumnya pada Agustus 2022 lalu.
Serikat roti Sri Lanka, All Ceylon Bakery Association mengatakan, sekitar 200 dari 5.000 toko roti di Sri Lanka kini tutup.
Sebagai informasi, kebijakan harga listrik merupakan langkah Sri Lanka untuk mendapat pinjaman dari Dana Moneter Interbasional (IMF) untuk mengatasi krisis sejak pandemi COVID-19.
Presiden Ranil Wickeremesingh yang menjebat sejak Juli 2022 lalu berjanji akan mendorong Sri Lanka keluar dari krisis.