Aksi Babi-babi Pembasmi Hama di Kebun Anggur Prancis

Pemilik kebun anggur Jean-Etienne Bonnaire (kiri) dan ahli agronomi Olivier Zebis (kanan) memandang babi asli Selandia Baru yang disebut "Kunekune" di kebun anggur milik rumah kampanye Jean-Etienne Bonnaire, di Cramant, Prancis timur, Selasa (21/2/2023).  

Babi-babi ini menjadi alternatif yang digunakan petani anggur di wilayah itu untuk memerangi gulma dan hama selain menggunakan cairan kimia atau mekanis.  

Pertama kali diuji tahun lalu di wilayah penghasil anggur Bordeaux, babi mungkin merupakan pilihan yang lebih baik daripada solusi ramah lingkungan lainnya.  

Babi-babi kecil sedang mengendus-endus di tanah sambil menopang deretan tanaman merambat yang menghasilkan anggur yang terkenal di kawasan itu.

Babi-babi itu berasal dari Selandia Baru, babi kunekune, dalam bahasa Maori yang berarti bulat dan gemuk.  

Pemilik kebun anggur Jean-Etienne Bonnaire (kiri) dan ahli agronomi Olivier Zebis (kanan) memandang babi asli Selandia Baru yang disebut Kunekune di kebun anggur milik rumah kampanye Jean-Etienne Bonnaire, di Cramant, Prancis timur, Selasa (21/2/2023).  
Babi-babi ini menjadi alternatif yang digunakan petani anggur di wilayah itu untuk memerangi gulma dan hama selain menggunakan cairan kimia atau mekanis.  
Pertama kali diuji tahun lalu di wilayah penghasil anggur Bordeaux, babi mungkin merupakan pilihan yang lebih baik daripada solusi ramah lingkungan lainnya.  
Babi-babi kecil sedang mengendus-endus di tanah sambil menopang deretan tanaman merambat yang menghasilkan anggur yang terkenal di kawasan itu.
Babi-babi itu berasal dari Selandia Baru, babi kunekune, dalam bahasa Maori yang berarti bulat dan gemuk.