Berburu 'Bahaya' Jamur Liar di Zimbabwe

Seorang perempuan memetik jamur di hutan di pinggiran Harare, Zimbabwe, dalam foto yang diambil pada Jumat, 24 Februari 2023. Musim hujan jadi waktu terbaik bagi masyarakat Zimbabwe untuk berburu jamur liar. Jamur ini dinikmati sebagai makanan sekaligus mata pencaharian masyarakat.
Warga Harare, Beauty Waisoni (46), adalah salah seorang perempuan pemburu jamur liar. Sejak kecil, ia begitu akrab dengan perburuan jamur liar. Ia pergi bersama putrinya, Beverly (13) menuju hutan sejauh 15 kilometer di setiap pagi. Mereka membawa keranjang serta pisau untuk berburu jamur.
Namun, di tengah berkah yang melimpah ini, jamur juga bisa memicu bahaya. Setiap tahunnya dilaporkan beberapa orang meninggal dunia setelah mengonsumsi jamur beracun.
Meski berpotensi menimbulkan bahaya, tapi jamur liar tetap jadi buruan banyak orang. Pemerintah bahkan sempat mempromosikan produksi jamur secara komersial berskala kecil yang aman, namun tak laku di pasaran.
Di tengah hutan, Waisoni dan Beverly biasanya akan bergabung dengan para pemburu jamur lainnya yang didominasi wanita. Penelitian yang dilakukan Ngezimana menemukan bahwa perempuan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang jamur yang aman dibandingkan pria.
Waisoni tahu cara mengidentifikasi jamur yang aman. Keamanan tersebut bisa dideteksi dari cairan seperti susu yang keluar dan dengan meneliti warna di bawah serta di atas jamur.
Perempuan menjual jamur liar kepada pengendara di pinggiran Harare. Kaya akan protein, antioksidan, dan serat, jamur liar adalah makanan lezat dan pencari nafkah yang dihormati di Zimbabwe, di mana makanan dan pekerjaan formal langka bagi banyak orang.