Asa di Jalur Puncak Dua

Foto udara Jalan Kampung Ciherang, Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang akan menjadi bagian dari rute Jalur Puncak dua. Rencana pembangunan tersebut sudah bertahun-tahun lalu.

Kabar terakhir terdengar sebelum musim lebaran kemarin yang menegaskan pembangunan Jalur Puncak dua sudah masuk proyek strategis nasional. Seperti diketahui, rencana jalur puncak dua itu bukan kali ini saja digaungkan, melainkan sudah cukup lama dan ada saja ganjalan dengan berbagai alasan.

Pekerja menyelesaikan konstruksi wahana permainan di salah satu theme park yang dilalui jalur Puncak dua di Sukamakmur, Bogor. Kabar realisasi jalur Puncak dua mendorong bisnis wisata berkembang pesat baik wisata alam maupun wisata buatan.

Lanskap jalur Puncak dua di perbatasan Bogor dan Cianjur di ketinggian sekitar 1000 mdpl. Cuaca dingin mendorong warga membuka lahan pertanian sayur-mayur. Terlihat kabut tipis mulai turun di kawasan ini.

Nantinya, jalur Puncak dua akan melewati 48,7 kilometer wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer wilayah Kabupaten Cianjur. Diharapkan menjadi solusi macet di Jalan Raya Puncak.

Jalur Puncak dua ini akan memiliki dampak besar tak hanya bagi Jawa Barat melainkan DKI Jakarta dan Banten. Dampak langsung bakal terasa untuk jaringan infrastruktur Bogor, Cianjur, Bekasi hingga Karawang yang semakin apik.

Rencananya jalur itu akan dibangun sepanjang 62,8 kilometer dari kawasan Citeureup menuju Sukamakmur lalu belok kanan menuju Ciherang dan berakhir di Kota Bunga Cianjur. Alternatif memecah kebuntuan di kawasan Ciawi dan Jalan Raya Puncak yang selalu macet parah pada akhir pekan dan libur panjang.

Jalur Puncak dua melewati beragam vegetasi lantaran perbedaan ketinggian yang dilewati. Dari persawahan di dataran rendah hingga ladang sayur dan bunga di perbukitan yang dingin. Beginilah lansekap yang akan dilintasi nantinya bila jalur tersebut sudah rampung.

Rencana pembangunan jalur Puncak dua yang digaungkan bertahun-tahun lalu masih terganjal berbagai alasan seperti tumpang tindih kepemilikan lahan hingga kondisi tanah yang labil.

Kernet dibantu warga mendorong kendaraan yang mogok karena kelebihan beban di Sukamakmur. Kecamatan ini meliputi tujuh desa yang bakal terdampak langsung dengan jalur Puncak dua yakni Desa Cibadak, Sukamakmur, Sukamulya, Sirna Jaya, Warga Jaya, Sukawangi, dan Sukaharja.

Warga melintas di pertigaan Pasar Sukamakmur, Bogor. Pertigaan ini merupakan salah satu kawasan paling ramai dari 62,8 km jalur Puncak dua. Pada akhir pekan dan hari libur, pertigaan ini macet dengan kendaraan yang hendak berlibur ke Puncak. Menurut sejumlah pedagang, petugas mulai mensosialisasikan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan.

Tumpukan batang serai usai dipanen. Nantinya, jalur Puncak dua melewati 48,7 kilometer wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer wilayah Kabupaten Cianjur. Diharapkan menjadi solusi macet di Jalan Raya Puncak.

Portrait salah satu petani di Sukamakmur, Hamim usai memanen batang serai yang akan ia jual Rp 3.000/kg. Petani seperti Hamim berharap banyak dengan realisasi jalur Puncak dua karena berdampak langsung dengan jalur distribusi yang lebih cepat dan ongkos yang lebih kompetitif.

Hamparan sawah berundak di Ciherang, Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Jalur Puncak Dua melintasi lanskap yang indah dan tak kalah dengan jalan Raya Puncak.

Foto udara Jalan Kampung Ciherang, Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang akan menjadi bagian dari rute Jalur Puncak dua. Rencana pembangunan tersebut sudah bertahun-tahun lalu.
Kabar terakhir terdengar sebelum musim lebaran kemarin yang menegaskan pembangunan Jalur Puncak dua sudah masuk proyek strategis nasional. Seperti diketahui, rencana jalur puncak dua itu bukan kali ini saja digaungkan, melainkan sudah cukup lama dan ada saja ganjalan dengan berbagai alasan.
Pekerja menyelesaikan konstruksi wahana permainan di salah satu theme park yang dilalui jalur Puncak dua di Sukamakmur, Bogor. Kabar realisasi jalur Puncak dua mendorong bisnis wisata berkembang pesat baik wisata alam maupun wisata buatan.
Lanskap jalur Puncak dua di perbatasan Bogor dan Cianjur di ketinggian sekitar 1000 mdpl. Cuaca dingin mendorong warga membuka lahan pertanian sayur-mayur. Terlihat kabut tipis mulai turun di kawasan ini.
Nantinya, jalur Puncak dua akan melewati 48,7 kilometer wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer wilayah Kabupaten Cianjur. Diharapkan menjadi solusi macet di Jalan Raya Puncak.
Jalur Puncak dua ini akan memiliki dampak besar tak hanya bagi Jawa Barat melainkan DKI Jakarta dan Banten. Dampak langsung bakal terasa untuk jaringan infrastruktur Bogor, Cianjur, Bekasi hingga Karawang yang semakin apik.
Rencananya jalur itu akan dibangun sepanjang 62,8 kilometer dari kawasan Citeureup menuju Sukamakmur lalu belok kanan menuju Ciherang dan berakhir di Kota Bunga Cianjur. Alternatif memecah kebuntuan di kawasan Ciawi dan Jalan Raya Puncak yang selalu macet parah pada akhir pekan dan libur panjang.
Jalur Puncak dua melewati beragam vegetasi lantaran perbedaan ketinggian yang dilewati. Dari persawahan di dataran rendah hingga ladang sayur dan bunga di perbukitan yang dingin. Beginilah lansekap yang akan dilintasi nantinya bila jalur tersebut sudah rampung.
Rencana pembangunan jalur Puncak dua yang digaungkan bertahun-tahun lalu masih terganjal berbagai alasan seperti tumpang tindih kepemilikan lahan hingga kondisi tanah yang labil.
Kernet dibantu warga mendorong kendaraan yang mogok karena kelebihan beban di Sukamakmur. Kecamatan ini meliputi tujuh desa yang bakal terdampak langsung dengan jalur Puncak dua yakni Desa Cibadak, Sukamakmur, Sukamulya, Sirna Jaya, Warga Jaya, Sukawangi, dan Sukaharja.
Warga melintas di pertigaan Pasar Sukamakmur, Bogor. Pertigaan ini merupakan salah satu kawasan paling ramai dari 62,8 km jalur Puncak dua. Pada akhir pekan dan hari libur, pertigaan ini macet dengan kendaraan yang hendak berlibur ke Puncak. Menurut sejumlah pedagang, petugas mulai mensosialisasikan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan.
Tumpukan batang serai usai dipanen. Nantinya, jalur Puncak dua melewati 48,7 kilometer wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer wilayah Kabupaten Cianjur. Diharapkan menjadi solusi macet di Jalan Raya Puncak.
Portrait salah satu petani di Sukamakmur, Hamim usai memanen batang serai yang akan ia jual Rp 3.000/kg. Petani seperti Hamim berharap banyak dengan realisasi jalur Puncak dua karena berdampak langsung dengan jalur distribusi yang lebih cepat dan ongkos yang lebih kompetitif.
Hamparan sawah berundak di Ciherang, Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Jalur Puncak Dua melintasi lanskap yang indah dan tak kalah dengan jalan Raya Puncak.