5 Tahun Dibangun, Bendungan Bagong di Trenggalek Baru Jadi 23%

Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3 untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 857 hektare (ha). Foto: Dok. Kementerian PUPR
Sumber air bendungan berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak 27 Desember 2018 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai sekitar Rp 1,6 triliun dengan progres konstruksi saat ini sebesar 22,59%. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Tujuan utama dibangunnya bendungan ini untuk pengairan irigasi di Kabupaten Trenggalek, di mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija membutuhkan sumber air irigasi. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Dengan luas genangan 73,45 hektare, Bendungan Bagong juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong sebesar 78,44% sekaligus konservasi DAS Bagong serta potensi pariwisata. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3 untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 857 hektare (ha). Foto: Dok. Kementerian PUPR
Sumber air bendungan berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak 27 Desember 2018 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai sekitar Rp 1,6 triliun dengan progres konstruksi saat ini sebesar 22,59%. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Tujuan utama dibangunnya bendungan ini untuk pengairan irigasi di Kabupaten Trenggalek, di mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija membutuhkan sumber air irigasi. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Dengan luas genangan 73,45 hektare, Bendungan Bagong juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong sebesar 78,44% sekaligus konservasi DAS Bagong serta potensi pariwisata. Foto: Dok. Kementerian PUPR