Warga Korsel Ngamuk Jepang Mau Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut

Seorang anggota kelompok masyarakat lingkungan meneriakkan slogan selama unjuk rasa untuk menuntut penarikan keputusan pemerintah Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (22/8/2023).
Rencana Jepang membuang limbah air radioaktif yang telah diolah pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik menuai kritik tajam dari negara tetangga.
Seperti dikutip dari CNBC, Rabu (23/8/2023), pembuangan air tersebut akan segera dilakukan. Pembuangan ini dilakukan setelah lebih dari satu dekade Jepang diguncang bencana nuklir terburuk kedua dalam sejarah. Gempa bumi yang besar dan tsunami pada Maret 2011 menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan awal pekan ini bahwa negaranya berencana membuang sekitar 1,3 juta metrik ton air limbah yang telah diolah dari pembangkit listrik Fukushima yang rusak ke laut mulai Kamis. Hal itu tergantung pada kondisi cuaca.
Pemerintah Jepang berulang kali menyebut jika pembuangan limbah ini aman dan sesuai dengan pengawasan. International Atomic Energy Agency mengatakan pada awal Juli bahwa rencana Jepang konsisten dengan standar internasional dan akan berdampak minim untuk lingkungan dan manusia. Proses pembuangan ini akan memakan waktu puluhan tahun.
Namun, kebijakan Jepang itu membuat negara-negara tetangganya tidak senang. Seperti Korea Selatan menentang keras rencana Jepang tersebut.
Ratusan aktivis di Korea Selatan telah berkumpul di ibu kota Seoul awal bulan ini untuk menentang rencana Jepang membuang air olahan ke laut. Baik Tiongkok dan Korea Selatan telah melarang impor ikan dari sekitar Fukushima.