Kilau Pusat Batu Akik Rawa Bening yang Kian Meredup

Begini suasana Jakarta Gems Center atau Pasar Rawa Bening di kawasan Jatinegara, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Pasar yang menjual beragam batu akik ini masih terus eksis meski cenderung sepi.
Jakarta Gems Center atau Pasar Rawa Bening merupakan salah satu pusat jual-beli batu permata terbesar di Jakarta, bahkan disebut-sebut terbesar di ASEAN.
Lokasi ini pernah booming dan sangat ramai saat musim batu akik sedang tren beberapa tahun silam.
Pasar yang memiliki tiga lantai ini nampak masih dipadati oleh para pedagang batu dari lantai satu hingga lantai dua, sementara lantai tiga ditempati oleh para pedagang obat yang kini cenderung banyak yang tutup.
Ragam aktivitas batu akik bisa dijumpai pada lantai satu, disana terdapat para pedagang yang tengah menjajakan batunya hingga terdapat ruangan yang diisi oleh para "empu" batu.
Pasar batu ini tengah sepi dari pembeli, memang penjualannya tak bisa disamakan dengan jualan live pada pasar online. Sebab para pembelinya mempunyai karakter yang unik yaitu para penghobi dan kolektor batu.
Harganya pun sangat variatif dan bisa tawar menawar, namun salah satu toko menyebut batu yang tengah mahal salah satunya yaitu batu akik jenis Ruby Madagaskar yang dijual dengan harga Rp 5 - 7,5 juta rupiah.
Memang harga tersebut cenderung mahal, namun sang penjual mengatakan harga yang dibandrol telah sesuai dengan kualitas batu.
Pasar ini dulunya juga meluber hingga ke trotoar jalan, para pedagang di pinggir jalan juga mencoba keberuntungannya, namun kini penjualan tengah merosot.
Begini suasana Jakarta Gems Center atau Pasar Rawa Bening di kawasan Jatinegara, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Pasar yang menjual beragam batu akik ini masih terus eksis meski cenderung sepi.
Jakarta Gems Center atau Pasar Rawa Bening merupakan salah satu pusat jual-beli batu permata terbesar di Jakarta, bahkan disebut-sebut terbesar di ASEAN.
Lokasi ini pernah booming dan sangat ramai saat musim batu akik sedang tren beberapa tahun silam.
Pasar yang memiliki tiga lantai ini nampak masih dipadati oleh para pedagang batu dari lantai satu hingga lantai dua, sementara lantai tiga ditempati oleh para pedagang obat yang kini cenderung banyak yang tutup.
Ragam aktivitas batu akik bisa dijumpai pada lantai satu, disana terdapat para pedagang yang tengah menjajakan batunya hingga terdapat ruangan yang diisi oleh para empu batu.
Pasar batu ini tengah sepi dari pembeli, memang penjualannya tak bisa disamakan dengan jualan live pada pasar online. Sebab para pembelinya mempunyai karakter yang unik yaitu para penghobi dan kolektor batu.
Harganya pun sangat variatif dan bisa tawar menawar, namun salah satu toko menyebut batu yang tengah mahal salah satunya yaitu batu akik jenis Ruby Madagaskar yang dijual dengan harga Rp 5 - 7,5 juta rupiah.
Memang harga tersebut cenderung mahal, namun sang penjual mengatakan harga yang dibandrol telah sesuai dengan kualitas batu.
Pasar ini dulunya juga meluber hingga ke trotoar jalan, para pedagang di pinggir jalan juga mencoba keberuntungannya, namun kini penjualan tengah merosot.