Keren! Warga Likupang Sulap Sampah Jadi Suvenir Bernilai Jual
Botol plastik bekas hingga daun kering mungkin dianggap seperti barang bekas atau sampah bagi sebagian orang. Tapi, botol bekas maupun daun-daun kering juga bisa dianggap ladang uang bagi sebagian orang yang kreatif.
Hal inilah yang dilihat oleh Dolvi Bindura, salah satu perajin yang mengolah sampah botol bekas, daun kering, bambu kuning atau batok kelapa menjadi sebuah kerajinan tangan yang cantik dan menawan.
Warga Desa Pulisan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara ini sudah ‘menyulap’ barang bekas jadi barang-barang cantik sejak 2017.
Awal mulanya, Dolvi melihat kawasan Likupang tengah dijadikan destinasi pariwisata super prioritas. Ia beranggapan kawasan tempat ia tinggal akan didatangi wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari situlah ia terpikir untuk membuat sebuah suvenir.
Produk yang dihasilkan pun juga beragam mulai dari miniatur pohon kelapa, kapal layar, mangkuk, gantungan kunci, gelas, celengan dan produk lainnya. Produk yang dihasilkan Dolvi pun juga pernah mejeng di salah satu pameran di Jakarta.
Soal harga masing-masing produk, gantung kunci dijual dengan harga Rp 10.000-Rp 50.000 tergantung dari tingkat kesulitan dan juga bahan baku. Dalam 1 hari, Dolvi bisa memproduksi hingga 50 buah lebih.
Untuk urusan modal usaha, Dolvi menuturkan di tahun 2019 ia mengajukan pinjaman ke BRI. Dari pinjaman itu, ia merasakan dampaknya seperti proses pekerjaan lebih mudah, karena sudah memiliki beberapa peralatan yang menunjang, proses produksi meningkat serta bisa lebih memenuhi permintaan konsumen lah.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILiaN yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesaBRILiaN.detik.com!