Kisah Transmigran Jawa Bantu Ekonomi Petani Merauke

Perkenalkan Mujiono, seorang agen BRILink yang dijadikan mitra UMi di Kampung (desa) Isano Mbias, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Transmigran asal Lamongan, Jawa Timur ini, membantu perekonomian masyarakat di desanya dengan menjadi mitra UMi.
Sejak merantau ke Merauke pada 2010, Mujiono berprofesi sebagai buruh tani yang menggarap lahan milik orang lain. Akan tetapi, ia memiliki tekad yang kuat untuk membuka usaha sendiri.
Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 2017 Mujiono membuka usaha toko kelontong yang diberi nama 'Kios Aurens'. Toko kelontong tersebut dikelola bersama istrinya, Khusnul.
Seiring berjalannya waktu, ia ditawari oleh tenaga pemasar BRI (mantri) BRI Unit Tanah Miring sebagai Agen BRILink. Saat ditawari, Mujiono pun sempat merasa ragu karena takut berurusan dengan uang.
Sang mantri pun tidak menyerah dan terus membujuk sekaligus mengedukasi Mujiono. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Mujiono resmi menjadi agen BRILink pada 2018.
Mulanya, masih banyak warga desa yang ragu untuk melakukan transaksi BRILink. Dalam sehari, Mujiono hanya melayani 5-10 transaksi pada dua bulan pertamanya sejak bergabung sebagai agen BRILink. Lambat laun, nasabah Mujiono terus meningkat bahkan pernah mencapai 100 transaksi per hari. Total nilai transaksi di agen BRILink milik Mujiono pun beragam, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 50 juta.
Setelah menjadi agen BRILink, toko kelontong milik Mujiono pun juga ikut kebanjiran pelanggan. Dari yang penghasilan awalnya Rp 1 juta per hari, menjadi Rp 6 juta per hari.
Desa Isano Mbias sendiri mayoritas penduduknya merupakan transmigran asal Pulau Jawa. Selain itu, mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani. Mujiono berkisah banyak petani yang 'curhat' kalau mereka membutuhkan modal untuk mendukung perekonomiannya. Ia pun menyampaikan 'curhatan' ini kepada mantri.
Dituturkan Mujiono, kebanyakan petani di Isano Mbias mengajukan Kredit Kece ini pada saat musim tanam. Pada musim tanam, mereka bisa menerima kurang lebih 20 orang nasabah UMi. Sebaliknya di musim kemarau, nasabah UMi hanya berkisar 2-5 orang, Per 12 November 2023, jumlah nasabah UMi di Kios Aurens mencapai 42 orang. Adapun jumlah dana kredit yang telah disalurkan senilai Rp 320,5 juta.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
Perkenalkan Mujiono, seorang agen BRILink yang dijadikan mitra UMi di Kampung (desa) Isano Mbias, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Transmigran asal Lamongan, Jawa Timur ini, membantu perekonomian masyarakat di desanya dengan menjadi mitra UMi.
Sejak merantau ke Merauke pada 2010, Mujiono berprofesi sebagai buruh tani yang menggarap lahan milik orang lain. Akan tetapi, ia memiliki tekad yang kuat untuk membuka usaha sendiri.
Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 2017 Mujiono membuka usaha toko kelontong yang diberi nama Kios Aurens. Toko kelontong tersebut dikelola bersama istrinya, Khusnul.
Seiring berjalannya waktu, ia ditawari oleh tenaga pemasar BRI (mantri) BRI Unit Tanah Miring sebagai Agen BRILink. Saat ditawari, Mujiono pun sempat merasa ragu karena takut berurusan dengan uang.
Sang mantri pun tidak menyerah dan terus membujuk sekaligus mengedukasi Mujiono. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Mujiono resmi menjadi agen BRILink pada 2018.
Mulanya, masih banyak warga desa yang ragu untuk melakukan transaksi BRILink. Dalam sehari, Mujiono hanya melayani 5-10 transaksi pada dua bulan pertamanya sejak bergabung sebagai agen BRILink. Lambat laun, nasabah Mujiono terus meningkat bahkan pernah mencapai 100 transaksi per hari. Total nilai transaksi di agen BRILink milik Mujiono pun beragam, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 50 juta.
Setelah menjadi agen BRILink, toko kelontong milik Mujiono pun juga ikut kebanjiran pelanggan. Dari yang penghasilan awalnya Rp 1 juta per hari, menjadi Rp 6 juta per hari.
Desa Isano Mbias sendiri mayoritas penduduknya merupakan transmigran asal Pulau Jawa. Selain itu, mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani. Mujiono berkisah banyak petani yang curhat kalau mereka membutuhkan modal untuk mendukung perekonomiannya. Ia pun menyampaikan curhatan ini kepada mantri.
Dituturkan Mujiono, kebanyakan petani di Isano Mbias mengajukan Kredit Kece ini pada saat musim tanam. Pada musim tanam, mereka bisa menerima kurang lebih 20 orang nasabah UMi. Sebaliknya di musim kemarau, nasabah UMi hanya berkisar 2-5 orang, Per 12 November 2023, jumlah nasabah UMi di Kios Aurens mencapai 42 orang. Adapun jumlah dana kredit yang telah disalurkan senilai Rp 320,5 juta.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!