Internet Bikin Bisnis Gula Aren di Halut Makin Tokcer

Beberapa daerah di wilayah terluar sudah mulai mendapatkan akses internet berkat program pemerintah yang ingin mengakselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi. Salah satu cara untuk meratakan teknologi adalah lewat pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang berdiri di beberapa daerah. Salah satu BTS itu dapat dilihat di Desa Tutumaloleo, Kecamatan Galela Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
Keberadaan BTS yang didirikan BAKTI bekerja sama dengan operator seluler itu langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar BTS. Salah satu warga yang memanfaatkannya adalah Husni Rajuna yang juga sebagai berprofesi sebagai pengusaha gula aren.
Husni yang dulunya adalah seorang driver transportasi lintas Kabupaten Halmahera Utara itu mengisahkan, ia memulai usahanya di tahun 2013. Saat itu, istrinya yang sudah lulus kuliah di Ternate memutuskan untuk pulang ke kampungnya yang berada di Desa Tutumaloleo. Pada tahun 2013, Desa Tutumaloleo belum mendapatkan akses internet. Di masa itu, Husni mengaku kelimpungan karena harus membawa mobil ke Ternate maupun Sofifi yang berjarak kurang lebih 5 jam perjalanan menggunakan mobil.
Ia pun membawa 100-200 buah gula aren dengan menjualnya dari warung ke warung. Itu pun tidak semuanya langsung habis di hari yang sama. Belum lagi Husni harus mengeluarkan uang bensin yang cukup banyak untuk sampai ke daerah yang ia tuju.
Gayung bersambut, di tahun 2017 BAKTI membangun BTS yang bekerja sama dengan operator Indosat Ooredoo Hutchison. Keberadaan BTS itu pun membuat proses jual beli gula aren menjadi lebih nyaman dan mudah. Kini Husni hanya menunggu pesanan gula-gula aren yang ia jual hanya dari ponselnya.
Karena akses internet dan sinyal itu juga, kini Husni bisa menjual 1.000-2.000 buah gula aren dengan harga jual kurang lebih Rp 15.000. Husni juga tak perlu lagi menyambangi warung ke warung hanya untuk berjualan gula aren.
Program BTS 4G BAKTI ini bertujuan mengatasi kesenjangan digital akibat rendahnya permintaan pasar terhadap akses telekomunikasi, sehingga penyelenggara seluler enggan membangun infrastruktur telekomunikasi seperti BTS di daerah-daerah tersebut.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!