Mengintip Emas Ghana yang Dijarah Inggris Lebih dari Satu Abad

Baik British Museum dan V&A akan mengirimkan barang-barang yang berhubungan dengan istana kerajaan Asante ke Ghana, di mana barang-barang tersebut akan dipajang di Museum Istana Manhyia di Kumasi, menurut siaran pers dari museum Inggris pada Kamis (25/1/2024).
Banyak dari barang-barang tersebut, termasuk 13 buah regalia kerajaan Asante, dijarah selama perang Anglo-Asante. Sementara beberapa lainnya merupakan bagian dari pembayaran ganti rugi yang diambil paksa oleh Inggris dari Asantehene, atau raja Asante. Lainnya dijual di lelang, memasuki koleksi pribadi dan museum di seluruh dunia.
Sekarang barang-barang itu akan ditampilkan di Ghana untuk pertama kalinya dalam 150 tahun, sebagai bagian dari pameran merayakan Perayaan Perak Yang Mulia Kaisar Asantehene, Osei Tutu II tahun 2024, serta memperingati perang Anglo-Asante tahun 1873-74.
Tidak kurang dari 90% kekayaan budaya Afrika berada di museum-museum Eropa, menurut laporan yang ditugaskan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memutuskan bahwa sebagian besar kekayaan tersebut harus dikembalikan.
Baik British Museum dan V&A akan mengirimkan barang-barang yang berhubungan dengan istana kerajaan Asante ke Ghana, di mana barang-barang tersebut akan dipajang di Museum Istana Manhyia di Kumasi, menurut siaran pers dari museum Inggris pada Kamis (25/1/2024).
Banyak dari barang-barang tersebut, termasuk 13 buah regalia kerajaan Asante, dijarah selama perang Anglo-Asante. Sementara beberapa lainnya merupakan bagian dari pembayaran ganti rugi yang diambil paksa oleh Inggris dari Asantehene, atau raja Asante. Lainnya dijual di lelang, memasuki koleksi pribadi dan museum di seluruh dunia.
Sekarang barang-barang itu akan ditampilkan di Ghana untuk pertama kalinya dalam 150 tahun, sebagai bagian dari pameran merayakan Perayaan Perak Yang Mulia Kaisar Asantehene, Osei Tutu II tahun 2024, serta memperingati perang Anglo-Asante tahun 1873-74.
Tidak kurang dari 90% kekayaan budaya Afrika berada di museum-museum Eropa, menurut laporan yang ditugaskan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memutuskan bahwa sebagian besar kekayaan tersebut harus dikembalikan.