Ngabuburit Sambil Berkuda di Bekasi

Abdul Rahman (25) berfoto di depan kuda miliknya di Mutiara Gading Timur, Bekasi, Senin (25/3/2024). Adul sapaan akrabnya sudah memulai usaha rekreasi kuda sejak tahun 2012 sementara rekreasi kuda di lokasi ini telah ada sejak tahun 2007.
Pria yang sebelumnya bekerja selama 6 bulan di perusahaan kabel di Kawasan MM 2100, Cikarang. Ia memilih untuk ikut bersama sang kakak dengan membeli seekor kuda dari Bandung. Berawal dari iseng menuntun kuda, lambat laun sang kakak mengajarkannya seluruh cara mengendalikan kuda seperti belok, berhenti, memasang sepatu hingga mengatasi kuda yang ngamuk.
Adul mengaku kesulitan dalam menjalankan usaha ini adalah saat kuda tengah ngamuk dan birahi. Tak hanya itu risiko lain saat kuda bersenggolan dengan kendaraan di sekitar, meski jalanan di lokasi ini lebar namun padatnya kendaraan terutama saat sore hari menjadi ujian sendiri bagi pemandu kuda.
Untuk menjalani usaha kuda Adul harus merogoh kocek mulai dari 10 hingga 50 juta rupiah, kuda-kuda tersebut merupakan kuda terlatih. Hanya saja ketika sampai di Bekasi kuda masih membutuhkan penyesuaian. Kuda-kuda asal kota kembang itu harus melalui adaptasi cuaca, jalan hingga bising kendaraan, Adul sendiri mengambil kuda dengan bajet 30 juta rupiah.
Diketahui dalam satu rit yaitu 100 meter, penumpang harus membayar 10 ribu untuk anak-anak dan 20 ribu untuk dewasa.
Penghasilannya pun mencapai 500 ribu rupiah perharinya, namun jika saat musim hujan Adul dan kawan-kawan harus rela gigit jari alias tak bisa keluar kandang.
Momen-momen libur seperti akhir pekan, hari-hari besar lebaran, idul fitri hingga tahun baru menjadi pundi-pundi pemasukan yang menjanjikan untuk usaha ini.
Banyak cerita unik yang dialami Adul, seperti anak-anak yang nangis tak mau turun dari kuda hingga orang lanjut usia yang ingin menaiki kuda layaknya anak-anak.
Modal yang cukup besar dalam usaha ini membuatnya harus mencari dana segar, dengan penghasilan yang menjanjikan Adul berani mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BRI unit Pondok Indah.
Beruntung ia mendapatkan pinjaman hingga 15 juta rupiah, yang ia gunakan untuk menukar kuda dengan yang lebih bagus, selain itu dana tersebut digunakannya untuk memperbaiki kandang kuda.
Sebelumnya Adul sempat meminjam ke koperasi, namun atas rekomendasi rekannya yang mengatakan pinjaman di BRI lebih murah ia tertarik, dan kini Adul menjalani cicilan sebanyak 880 ribu rupiah selama 1 setengah tahun.
Dengan cicilan tersebut Adul tak keberatan, bahkan rekan-rekannya di klaster kuda pun turut mengikuti jejak Adul. Diketahui klaster kuda Mutiara Gading ini memiliki 25 anggota aktif.