Penampakan Bandara Terbaru dan Terbesar di Kamboja

Wisatawan berjalan di dekat patung tembaga Bayon, Bandara Internasional Siem Reap-Angkor, provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin (1/4/2024).

Siem Reap-Angkor International Airport atau Bandara Internasional Siem Reap-Angkor telah resmi beroperasi sejak 16 Oktober 2023 sebagai bandara terbaru dan terbesar di Kamboja.

Sejak diresmikan, Bandar Udara Internasional Siem Reap Angkor di Kamboja telah mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara dibanding waktu-waktu sebelumnya.

Bandara ini khusus dioperasikan sebagai pintu gerbang turis ke obyek wisata Angkor Wat yang terletak di provinsi Siam Reap.

Dikutip dari AP, bandara ini Bandara Internasional Siem Reap-Angkor dioperasikan untuk meningkatkan kunjungan ke destinasi yang berusia lebih dari sembilan abad itu.

Bandara Internasional Siem Reap-Angkor berdiri di atas lahan seluas 700 hektar dan menelan biaya pembangunan sekitar 1,2 miliar dollar AS. Pembagunannya berada di bawah program build-operate-transfer (BOT) selama 55 tahun antara Kamboja dan China.

Kini, bandara tersebut dapat menampung sekitar 7 juta penumpang per tahun dan direncanakan akan meningkatkan kapasitas menjadi 12 juta penumpang per tahun pada 2040.

Wisatawan berjalan di dekat patung tembaga Bayon, Bandara Internasional Siem Reap-Angkor, provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin (1/4/2024).
Siem Reap-Angkor International Airport atau Bandara Internasional Siem Reap-Angkor telah resmi beroperasi sejak 16 Oktober 2023 sebagai bandara terbaru dan terbesar di Kamboja.
Sejak diresmikan, Bandar Udara Internasional Siem Reap Angkor di Kamboja telah mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Bandara ini khusus dioperasikan sebagai pintu gerbang turis ke obyek wisata Angkor Wat yang terletak di provinsi Siam Reap.
Dikutip dari AP, bandara ini Bandara Internasional Siem Reap-Angkor dioperasikan untuk meningkatkan kunjungan ke destinasi yang berusia lebih dari sembilan abad itu.
Bandara Internasional Siem Reap-Angkor berdiri di atas lahan seluas 700 hektar dan menelan biaya pembangunan sekitar 1,2 miliar dollar AS. Pembagunannya berada di bawah program build-operate-transfer (BOT) selama 55 tahun antara Kamboja dan China.
Kini, bandara tersebut dapat menampung sekitar 7 juta penumpang per tahun dan direncanakan akan meningkatkan kapasitas menjadi 12 juta penumpang per tahun pada 2040.