Celebi Aviation Akan Beroperasi di Indonesia

Can Celebioglu, Ketua Dewan Layanan Penerbangan Celebi; Celebioglu, Ketua Dewan Penerbangan Celebi Group. Dave Dorner, CEO Grup Celebi Aviation; Murali Ramachandran, Presiden India & Asia Tenggara Penerbangan Celebi; Talip Kucukcan, Duta Besar Turki untuk Indonesia; saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Dunia penerbangan semakin berkembang dan maju pesat pada saat ini sehingga persaingan antar maskapai penerbangan sipil dan layanan bandara menjadi faktor utama kenyamanan bepergian. Terkait hal tersebut, Salah satu penyedia jasa Ground Handling terkemuka asal Turki Celebi Aviation mengembangkan usahanya di Indonesia.
Celebi  Aviation menanamkan modalnya sekitar 7,5 juta Euro di bidang ground handling dan Pergudangan yang tersebar di 26 Bandara di Indonesia usai mengakuisisi pengelola jasa asal Indonesia  PT. Prathita Titian nusantara (PTN).
Saat ini perusahaan asal Turki yang berdiri sejak 1958 tersebut telah beroperasi di di 3 benua dan di 6 negara termasuk Indonesia, dengan lebih dari 60 station di seluruh dunia, serta memiliki lebih dari 300 pelanggan.
 
Can Celebioglu, Ketua Dewan Layanan Penerbangan Celebi; Celebioglu, Ketua Dewan Penerbangan Celebi Group. Dave Dorner, CEO Grup Celebi Aviation; Murali Ramachandran, Presiden India & Asia Tenggara Penerbangan Celebi; Talip Kucukcan, Duta Besar Turki untuk Indonesia; saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Dunia penerbangan semakin berkembang dan maju pesat pada saat ini sehingga persaingan antar maskapai penerbangan sipil dan layanan bandara menjadi faktor utama kenyamanan bepergian. Terkait hal tersebut, Salah satu penyedia jasa Ground Handling terkemuka asal Turki Celebi Aviation mengembangkan usahanya di Indonesia.
Celebi  Aviation menanamkan modalnya sekitar 7,5 juta Euro di bidang ground handling dan Pergudangan yang tersebar di 26 Bandara di Indonesia usai mengakuisisi pengelola jasa asal Indonesia  PT. Prathita Titian nusantara (PTN).
Saat ini perusahaan asal Turki yang berdiri sejak 1958 tersebut telah beroperasi di di 3 benua dan di 6 negara termasuk Indonesia, dengan lebih dari 60 station di seluruh dunia, serta memiliki lebih dari 300 pelanggan.