Momen Menteri Trenggono Blusukan ke Tual

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Kota Tual, Maluku Tenggara, Minggu (2/6/2024). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka peluncuran modeling Penangkapan Ikan Terukur (PIT) pertama di Indonesia. Untuk awalannya, modeling ini baru akan diterapkan di Kota Tula dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Agenda tersebut dibuka dengan kunjungan ke Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (PSDKP) yang berada di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual. Di sana, Trenggono melihat sistem kerja pusat kontrol dan monitoring kapal-kapal perikanan berizin. Sistem kontroling tersebuf salah satunya berfingsi sebagai pendeteksi dini dalam aktifitas kapal di perairan zona 3 WPP 718. Adapun kawasan tersebut terdiri atas Laut Aru, Laut Arafura, dan Laut Timor Bagian Timur.
Selanjutnya, Trenggono menyempatkan diri untuk mendatangi Pangkalan PSDKP. Untuk menuju ke lokasi tersebut, Trenggono mengendarai motor yang ia setir sendiri. Di sana, terparkir sejumlah kapal pengangkut kan, termasuk di antaranya Run Zeng 03.
Run Zeng 03 sendiri merupakan kapal asing yang ditangkap akibat melakukan tindakan penangkapan ikan ilegal atau ilegal fishing. Kapal berbendera Rusia itu diketahui berasal dari China. Kapal ini memiliki alat tangkap trawl dengan ukuran 870 GT, tidak terdaftar dan tidak memiliki izin beroperasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Trenggono meresmikan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang lokasinya masih berada di dalam komplek PPN Tual. Gedung ini merupakan gedung baru yang melayani administrasi nelayan tangkap di zona 3 WPP 718.
Terakhir, Trenggono berkunjung ke PT Samudera Indo Sejahtera (SIS). Di sana, ia menyempatkan diri untuk berkeliling dan masuk ke ruang produksi perusahaan. Ia melakukan inspeksi atas sistem pengolahan ikan di sana. Adapun perusahaan tersebut menjadi mitra pemerintah dalam penerapan PIT di Tual.
Di kawasan PT SIS itu pula, Trenggono resmi meluncurkan modeling PIT pertama di Indonesia. Selain dengan PT SIS, juga terjalin kerja sama dengan koperasi, kelompok nelayan, dan beberapa stakeholder sebagai upaya sinergi industri perikanan dari hulu ke hilir.
Perjalanan Trenggono akan dilanjut esok harinya ke Desa Benjina, Maluku, dalam rangka peluncuran modeling PIT. Dalam proses implementasi model PIT di zona 3, total ada sebanyak 187 kapal yang sebelumnya menyetor ikan ke zona 6 Jakarta, kini telah disinergikan untuk menjaring dan menyetor ikan di Tual dan Kepulauan Aru. Diestimasikan transaksi bisa dihasilkan Rp 48,4 miliar per bulan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Kota Tual, Maluku Tenggara, Minggu (2/6/2024). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka peluncuran modeling Penangkapan Ikan Terukur (PIT) pertama di Indonesia. Untuk awalannya, modeling ini baru akan diterapkan di Kota Tula dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Agenda tersebut dibuka dengan kunjungan ke Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (PSDKP) yang berada di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual. Di sana, Trenggono melihat sistem kerja pusat kontrol dan monitoring kapal-kapal perikanan berizin. Sistem kontroling tersebuf salah satunya berfingsi sebagai pendeteksi dini dalam aktifitas kapal di perairan zona 3 WPP 718. Adapun kawasan tersebut terdiri atas Laut Aru, Laut Arafura, dan Laut Timor Bagian Timur.
Selanjutnya, Trenggono menyempatkan diri untuk mendatangi Pangkalan PSDKP. Untuk menuju ke lokasi tersebut, Trenggono mengendarai motor yang ia setir sendiri. Di sana, terparkir sejumlah kapal pengangkut kan, termasuk di antaranya Run Zeng 03.
Run Zeng 03 sendiri merupakan kapal asing yang ditangkap akibat melakukan tindakan penangkapan ikan ilegal atau ilegal fishing. Kapal berbendera Rusia itu diketahui berasal dari China. Kapal ini memiliki alat tangkap trawl dengan ukuran 870 GT, tidak terdaftar dan tidak memiliki izin beroperasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Trenggono meresmikan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang lokasinya masih berada di dalam komplek PPN Tual. Gedung ini merupakan gedung baru yang melayani administrasi nelayan tangkap di zona 3 WPP 718.
Terakhir, Trenggono berkunjung ke PT Samudera Indo Sejahtera (SIS). Di sana, ia menyempatkan diri untuk berkeliling dan masuk ke ruang produksi perusahaan. Ia melakukan inspeksi atas sistem pengolahan ikan di sana. Adapun perusahaan tersebut menjadi mitra pemerintah dalam penerapan PIT di Tual.
Di kawasan PT SIS itu pula, Trenggono resmi meluncurkan modeling PIT pertama di Indonesia. Selain dengan PT SIS, juga terjalin kerja sama dengan koperasi, kelompok nelayan, dan beberapa stakeholder sebagai upaya sinergi industri perikanan dari hulu ke hilir.
Perjalanan Trenggono akan dilanjut esok harinya ke Desa Benjina, Maluku, dalam rangka peluncuran modeling PIT. Dalam proses implementasi model PIT di zona 3, total ada sebanyak 187 kapal yang sebelumnya menyetor ikan ke zona 6 Jakarta, kini telah disinergikan untuk menjaring dan menyetor ikan di Tual dan Kepulauan Aru. Diestimasikan transaksi bisa dihasilkan Rp 48,4 miliar per bulan.