Para pengunjuk rasa di Kenya menggelar demonstrasi berskala nasional pada Selasa (25/6) menentang kenaikan pajak baru, berupaya membangun momentum yang, dalam kurun waktu seminggu, telah mengubah inisiatif online yang dipimpin oleh kaum muda menjadi masalah besar bagi pemerintah.
Para penyelenggara juga menyerukan pemogokan umum terhadap rancangan undang-undang keuangan, yang bertujuan untuk meningkatkan pajak tambahan sebesar $2,7 miliar sebagai bagian dari upaya untuk menjinakkan utang publik yang membengkak selama dekade terakhir. Ribuan orang turun ke jalan di ibu kota Nairobi dan lebih dari setengah lusin kota lainnya selama dua hari protes pekan lalu.
Analis politik mengatakan protes tersebut merupakan tantangan khusus bagi Ruto karena, tidak seperti demonstrasi sebelumnya yang dipimpin oleh partai politik, mereka tidak memiliki pemimpin resmi yang dapat diredakan melalui negosiasi dan bujukan pribadi.
Massa aksi dan polisi terlibat kericuhan.
Presiden William Ruto memenangkan pemilu hampir dua tahun lalu dengan platform memperjuangkan pekerja miskin di Kenya. Ia terjebak di antara tuntutan yang bersaing dari pemberi pinjaman seperti Dana Moneter Internasional (IMF), yang mendesak pemerintah untuk mengurangi defisit, dan populasi yang terguncang akibat kenaikan biaya hidup yang disebabkan oleh inflasi dan kenaikan pajak yang tinggi yang diberlakukan dalam undang-undang keuangan tahun lalu.