Intip Terowongan Bawah Tanah yang Lindungi Tokyo dari Banjir

Seorang pekerja berada di tangki air saluran pembuangan bawah tanah metropolitan di Kasukabe, prefektur Saitama, Tokyo, Jepang.
Nama resmi dari sistem tangki air bertekanan dan terowongan ini adalah Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel atau Saluran Pembuangan Bawah Tanah Area Luar Metropolitan.
Sistem terowongan beton ini memiliki kedalaman 50 meter dan panjang 6,3 kilometer juga dikenal sebagai “Terowongan Bawah Tanah”.
Mahakarya teknik modern ini dibangun mulai tahun 1993 hingga 2006.
Bendungan air bawah tanah ini menyerupai bangunan bersejarah di Yunani. Pilar-pilar besar seberat 500 ton, masing-masing menopang waduk utama berupa tangki beton sepanjang dua lapangan bola.
Di atas tanah terdapat bangunan seperti katedral yang membentuk reservoir utama tangki banjir di Kasukabe, saluran air terbesar di dunia. Waduk Kasukabe terhubung ke terowongan sepanjang 6,3 kilometer, dan memiliki sistem melepaskan air yang terkumpul ke sungai Edogawa di dekatnya.
Tahun ini fasilitas anti banjir itu, sudah digunakan tujuh kali hingga September, setelah musim hujan yang sangat panjang di Tokyo. Waduk telah membantu mengurangi jumlah rumah yang terkena kerusakan akibat banjir di daerah sekitar sekitar 90 persen.
Tangki air raksasa ini dibangun pada tahun 2006, dengan biaya 230 miliar yen atau sekitar Rp 32,1 miliar.