Mengintip Proyek Bendungan Jragung Dikebut Kelar 2025

Nantinya Bendungan yang memiliki kapasitas tampung sebanyak 90 juta meter kubik itu, dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar satu meter kubik per detik (m3/dt). Sebanyak 0,5 m3/dt di antaranya, untuk Semarang, lalu untuk Demak dan Grobogan, masing-masing sebesar 0,25 m3/dtk.
Bendungan ini juga akan mengaliri air ke Daerah Irigasi (DI) Jragung hingga 4.528 hektar (ha). Pengerjaan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga turut mendukung program ketahanan pangan yang sedang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Bendungan dengan elevasi puncak setinggi 119,5 meter tersebut, mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378 meter kubik per detik menjadi 170 meter per detik. Maka dapat mereduksi banjir hingga 45 persen di kawasan Semarang.
Proyek ini diperkirakan dapat menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas sebesar 1.400 kilowatt (kw). Lalu berpotensi dikembangkan pada bidang pariwisata dan agrowisata.
Bendungan Jragung mulai dikerjakan pada akhir 2020 melalui tiga paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 806,3 miliar.