Mengenal Batik Mangrove Genting Pulur

Anggota Batik Mangrove Genting Pulur menjemur batik di Pulau Jemaja, Anambas, Kamis (7/11/2024).

Batik Mangrove Genting Pulur berdiri sejak Desember tahun 2023, mulanya ibu-ibu di desa ini mengikuti pelatihan dan terus dikembangkan dengan tujuan meningkatkan ekonomi ibu-ibu PKK di Desa Genting Pulur.

Meski belum genap satu tahun, namun ibu-ibu ini mampu mengembangkan batiknya hingga empat motif diantaranya bulan purnama, ikan sekawan, pucuk rebung dan perahu layar. Sedangkan motif tulisnya ada hewan penyu, ikan dan burung.

Sama seperti proses batik lainnya, batik mangrove Genting Pulur juga melakukan pencelupan warna, ditembok, dimalamkan untuk menjadi suatu bentuk dari motif batik, lalu dicelup lagi, setelah itu difiksasi dan dipelorot.

Dalam prosesnya batik ini masih mengandalkan cuaca, jika cuaca mendukung batik akan selesai pada empat hari.

Selain motif batik di sini juga memiliki berbagai warna seperti coklat, coklat hitam, coklat biru muda, coklat pekat biru, hitam peach cream dan cream.

Adapun pewarnaannya menggunakan bahan alami dari mangrove atau dari bakau yang didapat dari batang dan buah mangrove.

Ibu-ibu yang sebelumnya merupakan ibu rumah tangga ini kini dapat produktif dengan mengikuti kegiatan membatik. Batik kreasi ibu-ibu ini dipasarkan mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 500.000. Dengan orderan mencapai 35 lembar batik.

Batik-batik ini pun telah mengikuti serangkaian pameran yang berada di Semarang Jawa Tengah. Selain pameran batik Genting Pulur ini juga rutin dipasarkan melalui Instagram dan WA.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! 

Anggota Batik Mangrove Genting Pulur menjemur batik di Pulau Jemaja, Anambas, Kamis (7/11/2024).
Batik Mangrove Genting Pulur berdiri sejak Desember tahun 2023, mulanya ibu-ibu di desa ini mengikuti pelatihan dan terus dikembangkan dengan tujuan meningkatkan ekonomi ibu-ibu PKK di Desa Genting Pulur.
Meski belum genap satu tahun, namun ibu-ibu ini mampu mengembangkan batiknya hingga empat motif diantaranya bulan purnama, ikan sekawan, pucuk rebung dan perahu layar. Sedangkan motif tulisnya ada hewan penyu, ikan dan burung.
Sama seperti proses batik lainnya, batik mangrove Genting Pulur juga melakukan pencelupan warna, ditembok, dimalamkan untuk menjadi suatu bentuk dari motif batik, lalu dicelup lagi, setelah itu difiksasi dan dipelorot.
Dalam prosesnya batik ini masih mengandalkan cuaca, jika cuaca mendukung batik akan selesai pada empat hari.
Selain motif batik di sini juga memiliki berbagai warna seperti coklat, coklat hitam, coklat biru muda, coklat pekat biru, hitam peach cream dan cream.
Adapun pewarnaannya menggunakan bahan alami dari mangrove atau dari bakau yang didapat dari batang dan buah mangrove.
Ibu-ibu yang sebelumnya merupakan ibu rumah tangga ini kini dapat produktif dengan mengikuti kegiatan membatik. Batik kreasi ibu-ibu ini dipasarkan mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 500.000. Dengan orderan mencapai 35 lembar batik.
Batik-batik ini pun telah mengikuti serangkaian pameran yang berada di Semarang Jawa Tengah. Selain pameran batik Genting Pulur ini juga rutin dipasarkan melalui Instagram dan WA.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!