Melihat Perjuangan Nelayan Anambas Pencari Sotong

Tabli Aliama (46) menelpon di atas kapalnya saat baru saja bersandar dari laut di Desa Genting Pulur, Anambas, Kamis (7/11/2024).
Internet juga dirasakan nelayan Desa Genting Pulur, tak hanya untuk berkomunikasi mereka juga menggunakannya untuk mencari informasi di bidang perikanan seperti cara-cara menangkap ikan modern dan sebagainya.
Sinyal internet dari BAKTI Komdigi ini juga digunakan untuk memasarkan ikan hasil tangkapan di laut kepada masyarakat. Biasanya Tabli membawa pulang ikan sotong dari laut dan langsung dijual ke pengepul maupun sebagian langsung dijual ke warga yang memesan.
Tak perlu berhari-hari biasanya ia hanya bermalam di laut lepas untuk mencari ikan sotong, sekilonya ia jual dengan harga Rp 60.000 untuk yang besar sedangkan yang kecil dijual Rp 35.000.
Jika cuaca sedang bagus Tabli mampu membawa pulang uang hingga Rp 800.000 lebih dengan modal Rp 40.000 untuk membeli solar penggerak pongpongnya.
Profesi nelayan yang digelutinya bermula dari hobi, ia tahu akan risiko melaut seperti terkena angin ribut bahkan pulang hanya dengan membawa ikan sedikit namun semua itu tak menghalanginya untuk mencari nafkah.
Selain sotong terkadang Tabli juga membawa pulang ikan tenggiri dengan harga jual Rp 65.000 per kilogramnya. Sebelum menjadi nelayan Tabli melakukan jual beli sparepart kendaraan dengan sistem online.
Namun usaha yang digelutinya tak dilanjutkan lagi usai ia mendapatkan musibah sakit, kini Tabli kembali mengarungi laut untuk mencari ikan sotong.
Tabli mengemas sotong hasil tangkapannya.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!