Mendengar Suara Hati Driver Ojol Berharap Dapat THR
Rezkyansyah (44) asal Jakarta, telah menjadi driver ojol sejak tahun 2015. Ia berharap THR untuk mitra ojol ada karena bisa membantu driver.
Kamil (42) asal Bekasi telah menjadi driver sejak tahun 2021. Sebelumnya ia bekerja sebagai sopir travel, tetapi telah resign. Ia berharap THR terwujud.
Ridwan (41) asal Bekasi, sebelumnya adalah pekerja freelance teknik mesin. Dia setuju dengan adanya THR.
Mimbar (40) asal Bekasi, sebelumnya adalah wiraswasta dan bekerja sebagai driver ojol sejak tahun 2019. Ia berharap THR ada.
Bayu (35) asal Jakarta Timur, menjadi driver ojol sejak tahun 2016. Sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan. Dia mengatkan tidak terlalu berharap adanya THR yang penting selalu diberikan kesehatan.
Iman (58) asal Indramayu ini mengatakan tidak terlalu berharap dengan adanya THR, tetapi lebih ke harapan perbaikan sistem dari aplikator agar tidak terlalu banyak memotong tarif driver.
Resty (55) asal Jakarta Selatan, sebelumnya bekerja serabutan dan menjadi driver ojol sejak tahun 2016. Dia berharap adanya THR karena sebagai apresiasi aplikator terhadap mitranya.
Ian (35) asal Jakarta berharap adanya THR untuk membantu ekonomi keluarga saat hari raya.
Muhammad (30) asal Jakarta berharap adanya THR untuk membantu perekonomiam yang serba sulit.
Gilang (28) asal Cirebon, bekerja menjadi driver sejak tahun 2016. Sebelumnya bekerja di gudang, ia setuju dengan adanya THR.
Rukani (56) asal Demak dulu bekerja di kuli bangunan dan menjadi driver sejak tahun 2016. Dia tidak terlalu berharap adanya THR.
Subaki (52) asal Pacitan berharap adanya THR walaupun jumlahnya tidak banyak tetapi itu pun tidak jadi masalah.