BTN Mudahkan Pekerja Berpenghasilan Rendah Miliki Rumah

Sejumlah pekerja mengerjakan pembuatan saluran air di perumahan kawasan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen membangun 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja informal dan kalangan disabilitas dengan tujuan warga segera memiliki hunian tetap dengan harga terjangkau dan berkualitas.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) juga berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak pekerja sektor informal, seperti pedagang, pemilik usaha mikro, dan sopir ojek online, yang saat ini telah mencapai 10 persen dari total penyaluran KPR Subsidi BTN.
Kini masyarakat berpenghasilan rendah dapat memanfaatkan program ini untuk memiliki rumah. Diketahui, untuk rumah ukuran 60 meter dengan luas bangunan 22 meter serta fasilitas satu kamar, kamar mandi, garasi, listrik 1300 watt dan bangunan dengan desain terkini dapat dipinang dengan harga Rp 188 juta.
Perumahan yang berada di dekat Tol Gabus, Kabupaten Bekasi ini terus menggeber jumlah unit seiring meningkatnya jumlah peminat. Setiap harinya perumahan ini terus didatangi calon konsumen untuk melihat fasilitas rumah yang akan dibelinya.
BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh 11,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman telah membangun total keseluruhan 104.000 rumah subsidi per Selasa, 18 Februari 2025.
Rumah tersebut meliputi yang sudah maupun sedang dibangun dan diserahkan. Ratusan ribu rumah subsidi itu diperuntukkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Sejumlah pekerja mengerjakan pembuatan saluran air di perumahan kawasan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen membangun 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja informal dan kalangan disabilitas dengan tujuan warga segera memiliki hunian tetap dengan harga terjangkau dan berkualitas.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) juga berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak pekerja sektor informal, seperti pedagang, pemilik usaha mikro, dan sopir ojek online, yang saat ini telah mencapai 10 persen dari total penyaluran KPR Subsidi BTN.
Kini masyarakat berpenghasilan rendah dapat memanfaatkan program ini untuk memiliki rumah. Diketahui, untuk rumah ukuran 60 meter dengan luas bangunan 22 meter serta fasilitas satu kamar, kamar mandi, garasi, listrik 1300 watt dan bangunan dengan desain terkini dapat dipinang dengan harga Rp 188 juta.
Perumahan yang berada di dekat Tol Gabus, Kabupaten Bekasi ini terus menggeber jumlah unit seiring meningkatnya jumlah peminat. Setiap harinya perumahan ini terus didatangi calon konsumen untuk melihat fasilitas rumah yang akan dibelinya.
BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh 11,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman telah membangun total keseluruhan 104.000 rumah subsidi per Selasa, 18 Februari 2025.
Rumah tersebut meliputi yang sudah maupun sedang dibangun dan diserahkan. Ratusan ribu rumah subsidi itu diperuntukkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).