Bursa Saham Dunia Kacau Gegara Tarif Impor Trump

Pedagang mata uang bekerja di dekat layar yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI), kiri atas, dan nilai tukar mata uang asing antara dolar AS dan won Korea Selatan, tengah atas, di ruang transaksi valuta asing kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Senin (7/4/2025). (AP Photo/Ahn Young-joon)  

Bursa saham dunia anjlok setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 10% untuk semua mitra dagang AS serta tarif lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan terhadap AS. Investor dan ekonom khawatir kebijakan tarif Trump dapat memicu perang dagang, mendorong inflasi lebih tinggi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Jika resesi terjadi, pasar bisa jatuh lebih dalam dalam waktu singkat. (Dok. DW)  

Ketegangan ini memicu aksi jual di berbagai bursa saham dunia. Bursa saham Hong Kong mencatat penurunan tajam hingga 13,2 persen pada Senin, penurunan harian terburuk dalam hampir 30 tahun. (AP Photo/Chan Long Hei)  

Di Jepang, indeks di Tokyo ditutup melemah hampir 8 persen, sementara Frankfurt sempat jatuh hingga 10 persen sebelum memangkas kerugian. (AP Photo/Hiro Komae)  

Di Amerika Serikat, Wall Street mengalami perdagangan yang volatil. Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah, melanjutkan tren negatif dari pekan sebelumnya. Triliunan dolar dilaporkan menguap dari valuasi pasar dalam beberapa sesi terakhir. (AP Photo/Seth Wenig)  

Kebijakan tarif impor Trump juga berimbas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi. IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28. (AP Photo/Achmad Ibrahim)  

Pedagang mata uang bekerja di dekat layar yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI), kiri atas, dan nilai tukar mata uang asing antara dolar AS dan won Korea Selatan, tengah atas, di ruang transaksi valuta asing kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Senin (7/4/2025). (AP Photo/Ahn Young-joon)  
Bursa saham dunia anjlok setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 10% untuk semua mitra dagang AS serta tarif lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan terhadap AS. Investor dan ekonom khawatir kebijakan tarif Trump dapat memicu perang dagang, mendorong inflasi lebih tinggi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Jika resesi terjadi, pasar bisa jatuh lebih dalam dalam waktu singkat. (Dok. DW)  
Ketegangan ini memicu aksi jual di berbagai bursa saham dunia. Bursa saham Hong Kong mencatat penurunan tajam hingga 13,2 persen pada Senin, penurunan harian terburuk dalam hampir 30 tahun. (AP Photo/Chan Long Hei)  
Di Jepang, indeks di Tokyo ditutup melemah hampir 8 persen, sementara Frankfurt sempat jatuh hingga 10 persen sebelum memangkas kerugian. (AP Photo/Hiro Komae)  
Di Amerika Serikat, Wall Street mengalami perdagangan yang volatil. Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah, melanjutkan tren negatif dari pekan sebelumnya. Triliunan dolar dilaporkan menguap dari valuasi pasar dalam beberapa sesi terakhir. (AP Photo/Seth Wenig)  
Kebijakan tarif impor Trump juga berimbas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi. IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28. (AP Photo/Achmad Ibrahim)