Budi Daya Lele Jadi Ladang Cuan Menjanjikan di Bekasi

Seorang peternak sibuk memberikan pakan kepada ikan lele di DE Farm yang terletak di Kawasan Pedurenan, Kota Bekasi, Selasa (13/5/2025). Aktivitas ini menjadi rutinitas penting dalam menjaga produktivitas kolam lele.

Ikan lele dikenal sebagai sumber protein hewani yang cukup terjangkau. Selain itu, lele juga menjadi komoditas pangan populer di masyarakat dan memiliki nilai bisnis menjanjikan.

Salah satu pelaku usaha budidaya lele adalah DE Farm yang mulai merintis usahanya sejak awal tahun 2024. Mereka memanfaatkan lahan terbatas untuk membangun beberapa kolam budi daya.

Untuk memulai satu kolam lele, dibutuhkan modal awal hingga Rp 2 juta. Biaya ini mencakup pembangunan kolam, benih, dan peralatan dasar budi daya.

Namun, setahun menjalankan usaha ini, tantangan terbesar yang dihadapi adalah mahalnya harga pakan ikan. Kenaikan harga pakan berdampak langsung pada biaya operasional harian.

Kini, DE Farm telah memiliki total 20 kolam lele aktif. Dengan jumlah tersebut, mereka mampu memanen sekitar 70 kilogram lele setiap minggu.

Hasil panen itu dijual dengan harga bervariasi antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram. Harga ditentukan berdasarkan ukuran ikan dan permintaan pasar.

Untuk memperluas pasar, DE Farm memasarkan produknya secara daring dan tatap muka. Mereka juga aktif menawarkan lele langsung ke pelanggan untuk menjangkau konsumen lebih luas.

Pasar utama mereka meliputi pedagang pecel lele, kios ikan segar, dan pedagang sayur. Strategi ini membantu menjaga arus penjualan tetap stabil dan menjangkau pasar lokal yang luas.

Seorang peternak sibuk memberikan pakan kepada ikan lele di DE Farm yang terletak di Kawasan Pedurenan, Kota Bekasi, Selasa (13/5/2025). Aktivitas ini menjadi rutinitas penting dalam menjaga produktivitas kolam lele.
Ikan lele dikenal sebagai sumber protein hewani yang cukup terjangkau. Selain itu, lele juga menjadi komoditas pangan populer di masyarakat dan memiliki nilai bisnis menjanjikan.
Salah satu pelaku usaha budidaya lele adalah DE Farm yang mulai merintis usahanya sejak awal tahun 2024. Mereka memanfaatkan lahan terbatas untuk membangun beberapa kolam budi daya.
Untuk memulai satu kolam lele, dibutuhkan modal awal hingga Rp 2 juta. Biaya ini mencakup pembangunan kolam, benih, dan peralatan dasar budi daya.
Namun, setahun menjalankan usaha ini, tantangan terbesar yang dihadapi adalah mahalnya harga pakan ikan. Kenaikan harga pakan berdampak langsung pada biaya operasional harian.
Kini, DE Farm telah memiliki total 20 kolam lele aktif. Dengan jumlah tersebut, mereka mampu memanen sekitar 70 kilogram lele setiap minggu.
Hasil panen itu dijual dengan harga bervariasi antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram. Harga ditentukan berdasarkan ukuran ikan dan permintaan pasar.
Untuk memperluas pasar, DE Farm memasarkan produknya secara daring dan tatap muka. Mereka juga aktif menawarkan lele langsung ke pelanggan untuk menjangkau konsumen lebih luas.
Pasar utama mereka meliputi pedagang pecel lele, kios ikan segar, dan pedagang sayur. Strategi ini membantu menjaga arus penjualan tetap stabil dan menjangkau pasar lokal yang luas.