Mengintip Produksi Ikan Asap di Bandarharjo Semarang

Sejumlah pekerja tampak sibuk menjemur ikan sebelum diproses pengasapan, sementara lainnya menyortir ikan asap yang telah matang.
Aktivitas ini menjadi rutinitas harian yang menopang ekonomi warga di kawasan pesisir ini.
Sebanyak 23 perajin pengolahan ikan asap atau yang lebih dikenal dengan sebutan ikan mangut di Bandarharjo mampu memproduksi antara 4 hingga 9 kuintal ikan asap setiap harinya.
Ikan-ikan ini kemudian dijual ke pasar-pasar tradisional dan pengepul dengan harga berkisar Rp35.000 hingga Rp70.000 per kilogram, tergantung pada kualitas dan jenis ikan. Aroma sedap ikan asap yang mengepul dari rumah-rumah pengasapan di Bandarharjo terus menjadi bagian dari denyut kehidupan pesisir Semarang.
Proses pengasapan di Bandarharjo masih dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan kayu bakar dan peralatan sederhana. Meski begitu, citarasa khas yang dihasilkan membuat ikan asap Semarang tetap diminati konsumen, baik dari dalam kota maupun luar daerah.
Sejumlah pekerja tampak sibuk menjemur ikan sebelum diproses pengasapan, sementara lainnya menyortir ikan asap yang telah matang.
Aktivitas ini menjadi rutinitas harian yang menopang ekonomi warga di kawasan pesisir ini.
Sebanyak 23 perajin pengolahan ikan asap atau yang lebih dikenal dengan sebutan ikan mangut di Bandarharjo mampu memproduksi antara 4 hingga 9 kuintal ikan asap setiap harinya.
Ikan-ikan ini kemudian dijual ke pasar-pasar tradisional dan pengepul dengan harga berkisar Rp35.000 hingga Rp70.000 per kilogram, tergantung pada kualitas dan jenis ikan. Aroma sedap ikan asap yang mengepul dari rumah-rumah pengasapan di Bandarharjo terus menjadi bagian dari denyut kehidupan pesisir Semarang.
Proses pengasapan di Bandarharjo masih dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan kayu bakar dan peralatan sederhana. Meski begitu, citarasa khas yang dihasilkan membuat ikan asap Semarang tetap diminati konsumen, baik dari dalam kota maupun luar daerah.