Jakarta - Kementerian ESDM mengirimkan Tim Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi teknis lapangan terkait musibah longsor di pertambangan Gunung Kuda, Cirebon
Foto Bisnis
Bahaya Gerakan Tanah di Balik Longsor Tambang Gunung Kuda
Mengutip keterangan tertulis Kementerian ESDM, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Cirebon merupakan wilayah dengan kerentanan gerakan tanah tinggi yang artinya daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
"Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ujar Wafid. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Diperkirakan Wafid, penyebab terjadinya longsoran selain area terdampak memiliki kemiringan lereng tebing yang sangat terjal, lebih dari 45 derajat, juga lokasi gerakan tanah berada area tambang terbuka dengan metode penambangan teknik under cutting. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Selanjutnya Wafid merekomendasikan masyarakat yang berada dekat dengan lokasi bencana agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari bencana gerakan tanah, karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor susulan. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

"Penanganan longsoran, evakuasi/pencarian korban tertimbun agar memperhatikan cuaca dan lereng terjal, agar tidak dilakukan pada saat dan setelah hujan deras, karena daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa atau menimbun petugas," terangnya.