Potret Selat Hormuz, Titik Rawan Jalur Minyak Dunia
Pemandangan udara wilayah pesisir Iran dan Pulau Qeshm di Selat Hormuz, Minggu (10/12/2023). Foto udara Selat Hormuz memperlihatkan kawasan strategis yang kini kembali menjadi sorotan dunia. Lokasi ini dikenal sebagai jalur penting bagi ekspor minyak global. (REUTERS/Nicolas Economou)
Pemandangan udara Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab, yang terletak di Selat Hormuz, Minggu (10/12/2023). Selat Hormuz memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab dan Oman, menjadi pintu keluar utama bagi sepertiga pasokan minyak dunia yang diangkut lewat laut. Di kedua sisinya terdapat pelabuhan-pelabuhan penting seperti Fujairah di UEA serta Bandar Abbas dan Pulau Qeshm di Iran. (REUTERS/Nicolas Economou)
Pemandangan udara pesisir Iran dan Pelabuhan Bandar Abbas di Selat Hormuz, Minggu (10/12/2023). Ketegangan antara Iran dan Israel yang meningkat sejak awal tahun 2025 membuat kawasan ini kembali berada dalam status siaga. Iran sempat mengancam akan menutup Selat Hormuz jika Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat, terus melakukan aksi militer terhadap instalasi nuklirnya. (REUTERS/Nicolas Economou)
Amerika Serikat sendiri telah menambah kehadiran militernya di sekitar Teluk Persia untuk mengamankan jalur pelayaran. Kapal induk dan armada pengawal ditempatkan di sekitar perairan UEA dan Bahrain, menandai meningkatnya risiko konfrontasi langsung. (REUTERS/Nicolas Economou)
Iran pun mengerahkan kekuatan angkatan lautnya di pelabuhan-pelabuhan sekitar Selat Hormuz, termasuk di Bandar Abbas. Dalam beberapa bulan terakhir, militer Iran mengadakan latihan besar-besaran di perairan itu sebagai bentuk unjuk kekuatan dan peringatan kepada pihak asing. (REUTERS/Nicolas Economou)
Dengan posisi strategis dan potensi dampaknya terhadap ekonomi global, Selat Hormuz bukan sekadar jalur laut. Ia telah menjadi panggung ketegangan geopolitik yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi titik letupan konflik kawasan. (REUTERS/Nicolas Economou)