Pir Berduri Jadi Harapan Baru Petani Yaman di Tengah Krisis
Para petani pir berduri memberikan pupuk di perkebunan pir berduri mereka, di Ghaiman, dekat Sanaa, Yaman. Pir berduri telah berubah dari buah liar menjadi tanaman yang dibudidayakan secara terorganisasi selama beberapa tahun terakhir. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang petani mengumpulkan pir berduri. Saat musim panas tiba di Yaman, jalan-jalan di Sanaa menjadi ramai dengan pedagang yang menjual buah pir berduri, makanan pokok musiman yang menawarkan makanan pokok dan sumber penghidupan ekonomi di negara yang masih terpuruk akibat perang selama satu dekade. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang petani mengumpulkan pir berduri. Tidak ada data resmi yang melacak pertumbuhan tanaman ini, karena sebelumnya dianggap kurang penting dibandingkan buah-buahan seperti jeruk atau apel, tetapi petani dan pedagang melaporkan peningkatan tajam dalam budidaya dan popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
Petani membawa kaleng-kaleng buah pir berduri. Pedagang berjejer di trotoar dengan kaleng buah kaktus, menarik pelanggan dari seluruh ibu kota. Bagi banyak orang, ini lebih dari sekadar suguhan—ini adalah cara untuk bertahan hidup. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
Kaleng-kaleng berisi pir berduri yang telah dipanen. Di perbukitan Ghaiman, di tenggara Sanaa, para petani memanen, mengangkut, dan membersihkan buahnya. Tanaman ini, yang dulunya liar dan musiman, kini menjadi pokok pertanian terorganisasi—yang menjadi layak karena ketahanannya terhadap kekeringan dan kebutuhan irigasi yang minimal. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
Kaleng-kaleng berisi pir berduri yang telah dipanen. Konflik Yaman, yang meletus pada tahun 2015 antara pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran dan koalisi yang dipimpin Saudi hingga gencatan senjata pada tahun 2022, telah mendatangkan malapetaka pada sektor pertanian Yaman. Kekurangan air, kenaikan harga bahan bakar, dan infrastruktur yang hancur telah memaksa para petani untuk beradaptasi. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
Petani mengumpulkan pir berduri untuk dijual. Dengan pengusaha lokal yang menyediakan peralatan untuk pengemasan, penyingkiran duri, dan pemasaran, penanaman terus berkembang—mendukung keluarga pedesaan di berbagai provinsi. Foto: REUTERS/Khaled Abdullah