Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pembangunan hunian yang terintegrasi dengan transportasi umum atau transit oriented development (TOD). Menurutnya, konsep TOD mampu menekan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sekaligus mendukung upaya Indonesia menuju nol emisi karbon.
“Pembangunan transit oriented development menghubungkan hunian terjangkau dengan transportasi umum, mengurangi permintaan energi, dan meningkatkan kualitas hidup. Pendekatan terpadu ini menegaskan prinsip penting bahwa transisi energi dan infrastruktur berkelanjutan harus berkembang bersama,” kata AHY dalam PYC International Energy Conference 2025 di Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
AHY menyebut perkembangan infrastruktur penunjang transisi energi di Indonesia sebenarnya sudah berjalan cukup pesat. Di sektor transportasi, misalnya, kehadiran bus listrik, MRT, LRT, dan kereta berkecepatan tinggi dinilai mampu mengurangi emisi sekaligus mengatasi kemacetan.
Meski begitu, AHY mengakui pencapaian energi baru terbarukan (EBT) Indonesia masih rendah. Pada 2024, porsinya baru 14%, jauh dari target 23% di 2025. Untuk mencapai target nol emisi karbon pada 2060, pemerintah memperkirakan Indonesia membutuhkan investasi lebih dari US$1 triliun dalam tiga dekade mendatang.