Fasilitas Umum Jakarta Rusak, Kerugian Capai Rp50 Miliar

Aksi massa yang berlangsung sejak 25 Agustus dan berujung ricuh telah menimbulkan kerusakan serius pada fasilitas publik di Jakarta. Halte Transjakarta, beberapa stasiun MRT, dan puluhan CCTV dilaporkan rusak maupun terbakar, menyebabkan kerugian besar bagi pemerintah kota. REUTERS/Willy Kurniawan
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melaporkan bahwa sejak tanggal tersebut terdapat 107 titik aksi di 32 provinsi yang berujung ricuh, termasuk di Jakarta. Demonstrasi yang semula damai berubah menjadi vandalisme dan pembakaran, merusak beragam sarana publik. REUTERS/Willy Kurniawan
Di ibu kota, tercatat 22 halte Transjakarta mengalami kerusakan, dengan beberapa dibakar dan dirusak oleh massa. Estimasi kerugian untuk layanan ini mencapai sekitar Rp41,6 miliar. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Infrastuktur MRT Jakarta juga terkena dampak. Beberapa stasiun seperti Istora dan Senayan mengalami kerusakan parah, dengan biaya perbaikan diperkirakan Rp3,3 miliar. Rifkianto Nugroho/detikcom
Selain itu, kerusakan pada sistem CCTV dan infrastruktur penunjang lainnya menambah beban ekonomi kota. Kerugian tambahan untuk kategori ini diperkirakan sebesar Rp5,5 miliar. Rifkianto Nugroho/detikcom
Total estimasi kerugian pascademonstrasi di Jakarta bervariasi, dengan angka yang dilaporkan antara Rp50,4 miliar hingga sekitar Rp55 miliar, tergantung sumbernya. Rifkianto Nugroho/detikcom
Pemerintah DKI telah mengambil langkah pemulihan segera. Perbaikan fasilitas dilakukan sejak 30–31 Agustus, dan layanan MRT serta Transjakarta digratiskan selama sepekan (hingga sekitar 7–8 September) sebagai kompensasi bagi warga. Grandyos Zafna/detikcom
Adegan kerusakan di halte, stasiun, dan area publik lainnya menjadi simbol kerugian nyata dari kerusuhan. Penampakan ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban selama aksi agar fasilitas publik tak menjadi korban berikutnya. Grandyos Zafna/detikcom