Warga London Beralih Naik Sepeda-Bus Imbas Aksi Mogok Pekerja Kereta

Para pengguna jalan berhenti dan berjalan melewati pintu masuk London Underground yang ditutup saat pemogokan kereta bawah tanah berlanjut, pada jam sibuk di Stasiun Waterloo di London, Inggris. Foto: REUTERS/Toby Melville

Aksi mogok di kereta bawah tanah menutup jaringan kereta yang luas. Para pekerja di London Underground, yang akrab disapa 'the tube', memulai aksi mogok bergilir selama seminggu pada Minggu malam, yang menyebabkan gangguan besar bagi para pengguna jalan di ibu kota Inggris. Foto: REUTERS/Toby Melville

Sejumlah warga London bersepeda di jalan utama saat jaringan Tube ditutup akibat aksi mogok, Selasa (9/9/2025). Serikat Pekerja Kereta Api, Maritim, dan Transportasi Nasional (RMT) mengatakan perselisihan tersebut berpusat pada gaji, manajemen kelelahan, pola shift, dan pengurangan jam kerja. Foto: REUTERS/Jack Taylor

Dengan hampir tidak ada kereta bawah tanah yang beroperasi hingga Jumat (12/9), permintaan layanan sepeda bersama dan transportasi sungai melonjak karena warga London mencari cara alternatif untuk pergi bekerja, yang menyebabkan perjalanan yang lebih panjang dan kepadatan di bagian lain jaringan transportasi. Foto: REUTERS/Jack Taylor

Para komuter di London beralih ke sepeda. Transport for London, yang mengoperasikan jaringan transportasi umum ibu kota, mengatakan serikat pekerja hanya akan menerima kesepakatan yang mengurangi jam kerja, dengan staf biasanya bekerja 35 jam. Serikat pekerja tersebut menyatakan telah bekerja keras untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dan telah menawarkan kenaikan gaji sebesar 3,4%. Foto: REUTERS/Jack Taylor

Antrean panjang terlihat di halte bus London ketika warga mencari transportasi alternatif selama mogok bawah tanah. Foto: REUTERS/Jack Taylor

Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis yang berbasis di London memperkirakan aksi mogok ini akan berdampak langsung pada perekonomian London sebesar 230 juta pound ($310 juta), dan merugikan jutaan lainnya secara tidak langsung. Foto: REUTERS/Toby Melville

Para pengguna jalan berhenti dan berjalan melewati pintu masuk London Underground yang ditutup saat pemogokan kereta bawah tanah berlanjut, pada jam sibuk di Stasiun Waterloo di London, Inggris. Foto: REUTERS/Toby Melville
Aksi mogok di kereta bawah tanah menutup jaringan kereta yang luas. Para pekerja di London Underground, yang akrab disapa the tube, memulai aksi mogok bergilir selama seminggu pada Minggu malam, yang menyebabkan gangguan besar bagi para pengguna jalan di ibu kota Inggris. Foto: REUTERS/Toby Melville
Sejumlah warga London bersepeda di jalan utama saat jaringan Tube ditutup akibat aksi mogok, Selasa (9/9/2025). Serikat Pekerja Kereta Api, Maritim, dan Transportasi Nasional (RMT) mengatakan perselisihan tersebut berpusat pada gaji, manajemen kelelahan, pola shift, dan pengurangan jam kerja. Foto: REUTERS/Jack Taylor
Dengan hampir tidak ada kereta bawah tanah yang beroperasi hingga Jumat (12/9), permintaan layanan sepeda bersama dan transportasi sungai melonjak karena warga London mencari cara alternatif untuk pergi bekerja, yang menyebabkan perjalanan yang lebih panjang dan kepadatan di bagian lain jaringan transportasi. Foto: REUTERS/Jack Taylor
Para komuter di London beralih ke sepeda. Transport for London, yang mengoperasikan jaringan transportasi umum ibu kota, mengatakan serikat pekerja hanya akan menerima kesepakatan yang mengurangi jam kerja, dengan staf biasanya bekerja 35 jam. Serikat pekerja tersebut menyatakan telah bekerja keras untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dan telah menawarkan kenaikan gaji sebesar 3,4%. Foto: REUTERS/Jack Taylor
Antrean panjang terlihat di halte bus London ketika warga mencari transportasi alternatif selama mogok bawah tanah. Foto: REUTERS/Jack Taylor
Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis yang berbasis di London memperkirakan aksi mogok ini akan berdampak langsung pada perekonomian London sebesar 230 juta pound ($310 juta), dan merugikan jutaan lainnya secara tidak langsung. Foto: REUTERS/Toby Melville