Nelayan Cilincing Gantungkan Hidup dari Kerang Hijau

Sejumlaah nelayan mencari kerang hijau di kawasan perairan Teluk Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025). Di kawasan pesisir Cilincing, kehidupan nelayan masih erat kaitannya dengan laut dan segala hasilnya.   

Kerang hijau menjadi tumpuan ekonomi utama warga Cilincing, diwariskan turun-temurun sebagai sumber penghidupan keluarga nelayan.  

Setiap pagi, saat matahari belum tinggi, perahu-perahu kecil mereka sudah berangkat ke perairan sekitar Teluk Jakarta.  

Dengan jaring, tali, dan tambang yang dipasang di laut, nelayan menunggu waktu yang tepat untuk memanen kerang hijau yang menempel di media itu.   

Prosesnya tidak singkat, karena kerang hijau membutuhkan waktu beberapa bulan untuk tumbuh hingga siap dipanen. Meski penuh kesabaran, hasilnya bisa menjadi penopang ekonomi keluarga.  

Kerang hijau dijual ke pasar atau pedagang pengumpul, hasilnya dipakai untuk biaya sekolah, kebutuhan rumah tangga, hingga memperbaiki perahu.  

Namun, kehidupan nelayan kerang hijau di Cilincing tidak selalu mudah. Pencemaran laut, cuaca ekstrem, serta keterbatasan sarana penunjang sering menjadi kendala.   

Musim yang tak menentu membuat hasil tangkapan bisa melimpah atau menurun drastis, namun nelayan tetap bertahan demi kehidupan mereka.  

Bagi nelayan, kerang hijau adalah simbol ketekunan sekaligus pengingat bahwa kesejahteraan sangat bergantung pada laut yang lestari.  

Sejumlaah nelayan mencari kerang hijau di kawasan perairan Teluk Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025). Di kawasan pesisir Cilincing, kehidupan nelayan masih erat kaitannya dengan laut dan segala hasilnya.   
Kerang hijau menjadi tumpuan ekonomi utama warga Cilincing, diwariskan turun-temurun sebagai sumber penghidupan keluarga nelayan.  
Setiap pagi, saat matahari belum tinggi, perahu-perahu kecil mereka sudah berangkat ke perairan sekitar Teluk Jakarta.  
Dengan jaring, tali, dan tambang yang dipasang di laut, nelayan menunggu waktu yang tepat untuk memanen kerang hijau yang menempel di media itu.   
Prosesnya tidak singkat, karena kerang hijau membutuhkan waktu beberapa bulan untuk tumbuh hingga siap dipanen. Meski penuh kesabaran, hasilnya bisa menjadi penopang ekonomi keluarga.  
Kerang hijau dijual ke pasar atau pedagang pengumpul, hasilnya dipakai untuk biaya sekolah, kebutuhan rumah tangga, hingga memperbaiki perahu.  
Namun, kehidupan nelayan kerang hijau di Cilincing tidak selalu mudah. Pencemaran laut, cuaca ekstrem, serta keterbatasan sarana penunjang sering menjadi kendala.   
Musim yang tak menentu membuat hasil tangkapan bisa melimpah atau menurun drastis, namun nelayan tetap bertahan demi kehidupan mereka.  
Bagi nelayan, kerang hijau adalah simbol ketekunan sekaligus pengingat bahwa kesejahteraan sangat bergantung pada laut yang lestari.