Mengintip Proyek Bendungan Pertama di Sulbar Senilai Rp 1 Triliun

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pembangunan Bendungan Budong-Budong di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Hingga akhir Agustus 2025, progres konstruksi sudah mencapai 63,11 persen dan ditargetkan selesai pada 2027.

Bendungan pertama di Sulbar ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional dengan kapasitas tampung efektif 47,25 juta m³. Fungsinya untuk suplai irigasi, penyediaan air baku, pengendali banjir, sekaligus mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Menteri PU Dody Hanggodo menyebut bendungan ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus memperkuat ketahanan air. Pembangunan yang dimulai sejak Desember 2020 ini dikerjakan konsorsium kontraktor dengan biaya Rp1,02 triliun.

Kepala BWS Sulawesi V Mamuju, Tampang, menjelaskan bendungan dibangun di anak Sungai Salulekbo dengan Daerah Tangkapan Air 136,77 km². Bendungan akan mengairi 3.047 hektare lahan, menyediakan air baku 410 liter/detik, mereduksi banjir hingga 330,87 m³/detik, dan berpotensi menghasilkan listrik 0,60 MW.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pembangunan Bendungan Budong-Budong di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Hingga akhir Agustus 2025, progres konstruksi sudah mencapai 63,11 persen dan ditargetkan selesai pada 2027.
Bendungan pertama di Sulbar ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional dengan kapasitas tampung efektif 47,25 juta m³. Fungsinya untuk suplai irigasi, penyediaan air baku, pengendali banjir, sekaligus mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Menteri PU Dody Hanggodo menyebut bendungan ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus memperkuat ketahanan air. Pembangunan yang dimulai sejak Desember 2020 ini dikerjakan konsorsium kontraktor dengan biaya Rp1,02 triliun.
Kepala BWS Sulawesi V Mamuju, Tampang, menjelaskan bendungan dibangun di anak Sungai Salulekbo dengan Daerah Tangkapan Air 136,77 km². Bendungan akan mengairi 3.047 hektare lahan, menyediakan air baku 410 liter/detik, mereduksi banjir hingga 330,87 m³/detik, dan berpotensi menghasilkan listrik 0,60 MW.