Jalan-Jembatan Rusak Imbas Banjir Bandang di Nagekeo NTT Diperbaiki

Berdasarkan hasil laporan di lapangan, terdapat 2 jembatan yang aksesnya terputus di Desa Sawu (Jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2). Sementara, 2 jembatan lainnya di Desa Maukeli dan Aewoe mengalami kerusakan berat. Selain itu, beberapa rumah, kendaraan, dan ternak terbawa arus banjir, serta tercatat korban jiwa sebanyak 3 orang meninggal dunia dan 7 orang hilang yang belum ditemukan.

Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PU melalui BPJN NTT, Direktorat Jenderal Bina Marga mengerahkan alat berat seperti excavator dan wheel loader untuk membersihkan material lumpur dan puing yang menutup ruas jalan Maumbawa–Mauponggo–Sp. Gako. Selain itu, tim di lapangan juga telah memasang rambu peringatan di sejumlah titik rawan dan mulai melakukan pemasangan bronjong guna mencegah erosi lebih lanjut.

Kementerian PU juga memobilisasi jembatan bailey darurat sepanjang 30 meter dari Pulau Timor untuk menghubungkan kembali jalur yang terputus. Harapannya pemasangan jembatan darurat rampung minggu depan, sehingga akses masyarakat dapat segera pulih. Namun, karena terdapat 2 jembatan dengan panjang masing-masing 60 meter yang rusak total, masih dibutuhkan tambahan jembatan bailey sepanjang 90 meter untuk penanganan darurat berikutnya

Kementerian PU juga mencatat kekurangan bronjong di lokasi yang mencapai 10.000 m³, sementara stok yang tersedia saat ini baru 1.300 m³. Kekurangan sebesar 8.700 m³ akan segera dipenuhi melalui pengiriman tambahan material dari gudang pusat dan penyedia jasa konstruksi. Kementerian PU juga akan terus memastikan seluruh jalur strategis dan fasilitas publik dapat segera difungsikan kembali. 

Berdasarkan hasil laporan di lapangan, terdapat 2 jembatan yang aksesnya terputus di Desa Sawu (Jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2). Sementara, 2 jembatan lainnya di Desa Maukeli dan Aewoe mengalami kerusakan berat. Selain itu, beberapa rumah, kendaraan, dan ternak terbawa arus banjir, serta tercatat korban jiwa sebanyak 3 orang meninggal dunia dan 7 orang hilang yang belum ditemukan.
Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PU melalui BPJN NTT, Direktorat Jenderal Bina Marga mengerahkan alat berat seperti excavator dan wheel loader untuk membersihkan material lumpur dan puing yang menutup ruas jalan Maumbawa–Mauponggo–Sp. Gako. Selain itu, tim di lapangan juga telah memasang rambu peringatan di sejumlah titik rawan dan mulai melakukan pemasangan bronjong guna mencegah erosi lebih lanjut.
Kementerian PU juga memobilisasi jembatan bailey darurat sepanjang 30 meter dari Pulau Timor untuk menghubungkan kembali jalur yang terputus. Harapannya pemasangan jembatan darurat rampung minggu depan, sehingga akses masyarakat dapat segera pulih. Namun, karena terdapat 2 jembatan dengan panjang masing-masing 60 meter yang rusak total, masih dibutuhkan tambahan jembatan bailey sepanjang 90 meter untuk penanganan darurat berikutnya
Kementerian PU juga mencatat kekurangan bronjong di lokasi yang mencapai 10.000 m³, sementara stok yang tersedia saat ini baru 1.300 m³. Kekurangan sebesar 8.700 m³ akan segera dipenuhi melalui pengiriman tambahan material dari gudang pusat dan penyedia jasa konstruksi. Kementerian PU juga akan terus memastikan seluruh jalur strategis dan fasilitas publik dapat segera difungsikan kembali.