Kopi Lokal Jadi Sorotan di Hari Kopi Dunia

Sejumlah pembeli terlihat memilih berbagai jenis biji kopi di Dunia Kopi Pasar Santa, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Suasana gerai dipadati pencinta kopi yang merayakan Hari Kopi Dunia.
Peringatan International Coffee Day bukan sekadar soal menikmati seduhan kopi. Momen ini juga menjadi ajang apresiasi bagi petani, pelaku industri, dan seluruh ekosistem kopi.
Bagi Indonesia, peringatan ini menjadi kesempatan menonjolkan kekayaan kopi nusantara. Potensi kopi lokal terus berkembang dan mendapat tempat di pasar global.
Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia. Industri ini telah tumbuh sejak abad ke-17 dan terus bertahan hingga kini.
Setiap daerah memiliki karakter cita rasa yang berbeda. Kopi Gayo dikenal harum dan lembut, Toraja bercita rasa earthy, sementara Kintamani dari Bali beraroma buah segar.
Data Kementerian Pertanian mencatat produksi kopi nasional mencapai lebih dari 700 ribu ton per tahun. Dua varietas utama yang dihasilkan adalah arabika dan robusta.
Sebagian besar kopi Indonesia diekspor ke negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Italia. Permintaan ekspor terus menunjukkan tren positif.
Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kopi diyakini mampu memperkuat ekonomi kreatif dan diplomasi budaya. Hari Kopi Dunia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan keberlanjutan kopi Indonesia.