Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Solid di Kuartal III 2025 Berkat Inovasi Digital

Direktur Risk Management Bank Mandiri Danis Subyantoro, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Ari Rizaldi, Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Totok Priyambodo, dan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyampaikan Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan III 2025 Bank Mandiri di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Total aset konsolidasi Bank Mandiri meningkat jadi Rp 2.563 triliun atau naik 10,3% secara secara tahunan. Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.764,32 triliun, tumbuh 11% secara tahunan.
Kemudian untuk posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 13% menjadi Rp 1.884 triliun hingga kuartal III 2025. Sementara untuk CASA, tetap dominan sebesar 69,3%. Menurut Novita, capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.
Pertumbuhan DPK yang solid tersebut didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui Super App Livin' by Mandiri, Livin' Merchant, dan Kopra by Mandiri. Hingga saat ini, Novita menyebut pengguna layanan digital banking Mandiri melalui platform Livin by Mandiri mencapai 35,1 juta nasabah.
Sementara itu, frekuensi transaksi meningkat 25% secara tahunan dengan nilai transaksi mencapai Rp 3.220 triliun atau naik 10% dalam sembilan bulan pertama 2025.
Direktur Risk Management Bank Mandiri Danis Subyantoro, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Ari Rizaldi, Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Totok Priyambodo, dan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyampaikan Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan III 2025 Bank Mandiri di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Total aset konsolidasi Bank Mandiri meningkat jadi Rp 2.563 triliun atau naik 10,3% secara secara tahunan. Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.764,32 triliun, tumbuh 11% secara tahunan.
Kemudian untuk posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 13% menjadi Rp 1.884 triliun hingga kuartal III 2025. Sementara untuk CASA, tetap dominan sebesar 69,3%. Menurut Novita, capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.
Pertumbuhan DPK yang solid tersebut didorong oleh peningkatan transaksi digital melalui Super App Livin by Mandiri, Livin Merchant, dan Kopra by Mandiri. Hingga saat ini, Novita menyebut pengguna layanan digital banking Mandiri melalui platform Livin by Mandiri mencapai 35,1 juta nasabah.
Sementara itu, frekuensi transaksi meningkat 25% secara tahunan dengan nilai transaksi mencapai Rp 3.220 triliun atau naik 10% dalam sembilan bulan pertama 2025.