Produksi Energi Terbarukan Nasional Melonjak di 2025

Foto aerial Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat tren peningkatan produksi listrik dari energi baru dan energi terbarukan (EBT) atau listrik bersih dari 3,72 Terawatt jam (TWh) pada Januari 2025 menjadi 37,48 TWh pada Oktober 2025. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kementerian ESDM menegaskan bahwa peningkatan produksi listrik hijau menjadi langkah strategis untuk mencapai target bauran EBT nasional, sekaligus mendukung penurunan emisi karbon. Penguatan sektor energi bersih ini juga diharapkan mendorong kemandirian energi serta ketahanan listrik di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kenaikan produksi EBT ini dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur energi bersih, termasuk ekspansi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), tenaga air, biomassa, hingga pemanfaatan co-firing pada PLTU. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Foto aerial Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat tren peningkatan produksi listrik dari energi baru dan energi terbarukan (EBT) atau listrik bersih dari 3,72 Terawatt jam (TWh) pada Januari 2025 menjadi 37,48 TWh pada Oktober 2025. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kementerian ESDM menegaskan bahwa peningkatan produksi listrik hijau menjadi langkah strategis untuk mencapai target bauran EBT nasional, sekaligus mendukung penurunan emisi karbon. Penguatan sektor energi bersih ini juga diharapkan mendorong kemandirian energi serta ketahanan listrik di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kenaikan produksi EBT ini dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur energi bersih, termasuk ekspansi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), tenaga air, biomassa, hingga pemanfaatan co-firing pada PLTU. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar