Mengintip Proses Pengembangan Bibit Anggrek Berkualitas

Nursidah, petugas Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan budidaya anggrek di Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (PBPT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas dan ketersediaan bibit tanaman hias di ibu kota.  

Kecambah bibit anggrek yang berusia 4 minggu siap dipindahkan ke media tanam. Laboratorium Kultur Jaringan Lebak Bulus memiliki sejumlah kegiatan utama, salah satunya perbanyakan tanaman anggrek. Selain anggrek, laboratorium ini juga melakukan perbanyakan tanaman pisang dan jati melalui teknik kultur jaringan. Metode ini dinilai efektif karena mampu menghasilkan bibit berkualitas dalam jumlah besar dan seragam.  

Deretan botol media tanam yang berisi bibit bunga anggrek di Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (PBPT) Dinas KPKP DKI Jakarta.  

Benih bibit anggrek di botol transparan yang akan ditumbuhkan selama 6 bulan di botol tersebut.  Salah satu fasilitas yang berperan dalam mendukung produksi tersebut adalah Kebun Bibit dan Laboratorium Kultur Jaringan Lebak Bulus. Tempat ini menjadi pusat kegiatan penelitian, perbanyakan bibit, serta edukasi terkait tanaman hias, khususnya anggrek.  

Deretan benih bibit anggrek di botol transparan. Bibit benih anggrek membutuhkan waktu hingga satu tahun untuk pindahkan ke media tanam.  

Nursidah, petugas Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dinas KPKP DKI Jakarta menunjukkan bibit anggrek yang siap tumbuh besar.  

Nursidah, petugas Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dinas KPKP DKI Jakarta menunjukkan anggrek di green house Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (BPPT) Lebak Bulus.  

Para peserta Bimtek Budidaya Anggrek mendengarkan penjelasan mentor di  Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (BPPT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).    

Nursidah, petugas Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan budidaya anggrek di Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (PBPT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas dan ketersediaan bibit tanaman hias di ibu kota.  
Kecambah bibit anggrek yang berusia 4 minggu siap dipindahkan ke media tanam. Laboratorium Kultur Jaringan Lebak Bulus memiliki sejumlah kegiatan utama, salah satunya perbanyakan tanaman anggrek. Selain anggrek, laboratorium ini juga melakukan perbanyakan tanaman pisang dan jati melalui teknik kultur jaringan. Metode ini dinilai efektif karena mampu menghasilkan bibit berkualitas dalam jumlah besar dan seragam.  
Deretan botol media tanam yang berisi bibit bunga anggrek di Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (PBPT) Dinas KPKP DKI Jakarta.  
Benih bibit anggrek di botol transparan yang akan ditumbuhkan selama 6 bulan di botol tersebut.  Salah satu fasilitas yang berperan dalam mendukung produksi tersebut adalah Kebun Bibit dan Laboratorium Kultur Jaringan Lebak Bulus. Tempat ini menjadi pusat kegiatan penelitian, perbanyakan bibit, serta edukasi terkait tanaman hias, khususnya anggrek.  
Deretan benih bibit anggrek di botol transparan. Bibit benih anggrek membutuhkan waktu hingga satu tahun untuk pindahkan ke media tanam.  
Nursidah, petugas Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dinas KPKP DKI Jakarta menunjukkan bibit anggrek yang siap tumbuh besar.  
Nursidah, petugas Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dinas KPKP DKI Jakarta menunjukkan anggrek di green house Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (BPPT) Lebak Bulus.  
Para peserta Bimtek Budidaya Anggrek mendengarkan penjelasan mentor di  Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (BPPT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).