BUMN yang bermarkas di Subang, Jawa Barat ini telah berhasil mengembangkan dan memproduksi produk canggih untuk keperluan militer. Produk yang dibuat antaralain bom canggih P 100 Live untuk jet tempur Sukhoi.
Selain itu, Dahana berencana memproduksi bom kejut untuk jet tempur F5 (blast effect bomb). Guna bom sebagai anti huru hara mampu membuat pengunjuk rasa terpental dan membubarkan konsentrasi massa ketika bom dijatuhkan dari pesawat. Blast effect bomb ini tidak mematikan berbeda dengan bom P 100 Live yang bisa mematikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Dahana juga telah terlibat memproduksi dan mengembangkan roket R Han 122.
Produk unggulan versi militer yang telah diproduksi Dahana adalah dayagel dan dayagel sivor. Khusus dayagel sivor biasa ditemui pada aksi film laga untuk penyerbuan lokasi musuh. Bom tipe ini ditempelkan di pintu kemudian meledak. Beberapa negara telah memakai bom produksi Dahana ini.
“Kalau di film, bom ditaruh di pintu. Bisa meledak," katanya.
Dahana juga mengembangkan komponen penting di dalam peluru dan roket. Di lokasi pabrik di Subang, Dahana berencana memproduksi propelan. Propelan biasa dipakai untuk meluncurkan amunisi.
“Ini sangat strategis. Mungkin nggak bisa banyak cerita. Itu bahan pendorong amunisi. Itu untuk roket. Peluru-peluru di dalamnya ada propelan. Sekarang ini kita 100% masih impor. Nantinya kita buat di Dahana,” paparnya.
Dahana tidak hanya menggarap pasar industri pertambangan, selain itu pasar militer juga terus ditingkatkan. Porsi penjualan untuk militer dari 5% ditingkatkan menjadi 15%.
“Selama ini militer beli untuk bahan peledak biasa. Sekarang kita tingkatkan jadi bom dan roket,” jelasnya.
(feb/hen)











































