Honesti juga menyatakan vaksin Sinovac sudah diakui badan kesehatan dunia alias WHO.
"Vaksin harus terjamin dan dapat dibuktikan dari serangkaian pengujian. Mulai dari pengujian praklinis, dan uji klinis tahap 1,2, dan 3," kata Honesti.
Kemudian, Honesti menilai pengembangan vaksin Sinovac juga menjadi salah satu yang tercepat dari 10 kandidat vaksin lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilihat dari timeline pengembangan, vaksin Sinovac ini termasuk 1 dari 10 kandidat yang tercepat dari uji praklinis hingga tahap 3," kata Honesti.
Di sisi lain, metode pembuatan vaksinnya pun sudah bisa dikuasai oleh Bio Farma. Dia menjelaskan vaksin Sinovac menggunakan platform inactivated atau virus yang dimatikan.
"Dari sisi platform, atau metode pembuatan vaksin, ini menggunakan platform inactivated ataupun virus yang dimatikan dan sudah terbukti di vaksin vaksin lainnya dan platform itu sudah dikuasai oleh Bio Farma," ujar Honesti.
(ara/ara)