×
Ad

Sektor IKFT Berhasil Serap Investasi Rp 142 T, Paling Besar di Industri Kimia

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 12 Nov 2025 13:21 WIB
Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) berhasil menarik investasi senilai Rp 142,15 triliun sepanjang Januari-September 2025 - Foto: detikcom/Ilyas Fadilah
Jakarta -

Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) berhasil menarik investasi senilai Rp 142,15 triliun sepanjang Januari-September 2025. Hal ini dilaporkan langsung Direktur Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier ke komisi VII DPR RI.

Taufik mengatakan, capaian ini menunjukkan bahwa sektor IKFT masih cukup menarik bagi investor. Sektor IKFT sendiri berhasil tumbuh sebesar 5,92% pada kuartal 3 2025.

"Kita lihat dari nilai investasi ini terus menunjukkan bahwa sektor IKFT itu di Januari hingga September investasinya meningkat sekitar Rp142,15 triliun, jadi terus ada atraktif investasi di Indonesia, khususnya untuk sektor IKFT," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2024 dengan nilai investasi Rp 116,54 triliun. Investasi terbesar berada pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mencapai Rp 58,2 triliun.

Sekitar Rp 88,69 triliun merupakan investasi yang berasal dari luar negeri, sementara Rp 53,47 triliun merupakan investasi dalam negeri. Dari kinerja ekspor impor, industri bahan kimia menjadi salah satu yang terbanyak mencapai US$ 14,58 miliar, lalu disusul industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki US$ 6 miliar.

"Kemudian untuk ekspor dan impor, jadi top ekspor kita masih industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia ini sebesar US$ 14,58%, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sekitar US$ 6 miliar, industri pakaian jadi sekitar US$ 5,87 miliar," ujar dia.

Meski begitu, industri kimia menjadi pengimpor terbesar mencapai US$ 18,28 miliar. Menurut Taufik, impor ini berkaitan dengan pemenuhan bahan baku industri.

Taufik juga menyinggung industri tekstil yang berhasil menyerap tenaga kerja hingga 3,9 juta orang. Secara total, jumlah pekerja yang berada di sektor IKFT sendiri mencapai 6,7 juta orang.

"Tapi kelebihan dari tekstil ini adalah tenaga kerja yang cukup besar, hampir sekitar 3,9 juta orang. Terus kemudian industri kulit, barang kulit dan alat kaki ini share-nya sekitar 0,23%, terus industri kimia, farmasi dan obat tradisional 1,87%," tutupnya.

Tonton juga video "Direktur Film Kemenekraf Rayu Korea Investasi di Industri Perfilman RI"




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork